Pecah Rekor, Jasindo Beri Polis Asuransi Gratis dengan Uang Pertanggungan Rp103 Miliar
Jasindo mendukung generasi muda Indonesia agar ke depannya lebih mengenal dan paham asuransi.
PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) berkomitmen terhadap keuangan berkelanjutan di Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan literasi asuransi, penyediaan akses yang mudah, dan mengenalkan manfaat terhadap produk asuransi.
Selalin itu, Jasindo mendukung generasi muda Indonesia agar ke depannya lebih mengenal dan paham asuransi.
- Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?
- Kini Ada Asuransi Syariah untuk Penyakit Kritis dari Tahap Awal, Bisa Dapat Manfaat Perlindungan Hingga Rp1 Miliar
- Keuangan Sehat, Laba Bersih Jasindo Tahun 2023 Tembus Rp102,88 Miliar
- Jemaah Meninggal saat Berhaji Bisa Klaim Asuransi Hingga Rp135 Juta
Pada 2 Juni yang lalu, Jasindo menggelar kegiatan edukasi dan mengenalkan manfaat asuransi melalui penyerahan polis Personal Accident (PA) Anak Sekolah secara gratis kepada 6.000 siswa di 30 kota di seluruh Indonesia, dengan total uang pertanggungan Rp103 miliar.
Sejalan dengan kegiatan yang telah dijalankan, Jasindo mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor - Dunia Indonesia (MURI) dengan memecahkan rekor 'Pemberian Polis Asuransi Kecelakaan Diri Kepada Siswa Terbanyak'.
Pendiri MURI, Jaya Suprana, menyatakan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen Jasindo dalam mengenalkan perlindungan asuransi sejak dini kepada generasi muda Indonesia.
"Melalui kegiatan edukasi dan pemberian polis gratis ini, kami berharap Jasindo dapat mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan OJK tahun 2021-2025 untuk membangun generasi masa depan yang cakap keuangan," kata Jaya Suprana di Jakarta, Jumat (19/7).
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, literasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, dengan tingkat literasi sektor asuransi hanya 31,72 persen.
Capaian ini jauh di bawah sektor perbankan yang mencapai 49,93 persen. Inklusi sektor asuransi juga rendah, hanya 16,63 persen, dibandingkan dengan perbankan yang mencapai 74,03 persen.
“Kami memahami bahwa keberlanjutan industri asuransi terletak di tangan generasi mendatang. Oleh karena itu, penting untuk membangun mindset sadar risiko sejak dini kepada generasi muda Indonesia," kata Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel.
Asuransi Jasindo berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman tentang asuransi di kalangan anak-anak, tetapi juga akan menciptakan industri asuransi yang berkelanjutan.
"Dengan memberikan pemahaman baru mengenai risiko dan mitigasinya, serta bagaimana asuransi dapat membantu menghadapi risiko finansial, kami percaya bahwa anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi generasi yang lebih cerdas dan siap menghadapi masa depan," tutupnya.