Pedagang layang-layang di Bali raup untung besar
Dalam sehari mampu menjual 10-20 buah layangan berbagai ukuran dengan harga yang bervariasi.
Sejumlah pedagang layangan-layang yang berjejer di Kawasan Jalan Sempidi, Badung, Bali, meraup untung besar saat musim layangan pada Juni-Juli di Pulau Dewata.
"Dalam sehari mampu menjual 10-20 buah layangan berbagai ukuran dengan harga yang bervariasi," kata salah satu pedagang layangan di Badung, Komang Ayu, seperti ditulis Antara, Minggu (17/7).
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
Saat ini, jenis layangan yang digemari konsumen yang rata-rata pembelinya anak-anak menyukai jenis layangan bebean, burung, janggar dan celepuk. "Untuk harga satu buah layangan pecuk dibandrol dengan harga Rp 15.000 untuk ukuran sedang," katanya.
Sedangkan, untuk layangan janggar dibandrol dengan harga Rp 20.000 untuk ukuran sedang, layangan celepuk (Rp 30.000), bebean (Rp 10.000) ukuran kecil, layangan burung (Rp 25.000) ukuran sedang.
Komang Ayu mengakui, saat libur sekolah beberapa bulan lalu, omzet penjualan layangan juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya pada periode yang sama mencapai 10 persen.
"Mungkin akibat musim kemarau yang cukup panjang bulan lalu dan angin yang cukup kencang, makanya banyak yang membeli layangan," ujarnya.
Hal senada diungkapkan, Ngurah Jaya penjual layangan di Badung. Dalam sehari, dia mampu menjual layangan 20-30 buah untuk berbagai jenis dan ukuran.
"Layangan yang saya jual ini, ada kiriman dari sejumlah pengerajin layangan dan ada juga sebagaian layangan yang saya buat sendiri," katanya.
Untuk jenis layangan yang ramai diminati konsumen, diakuinya, yakni untuk jenis layangan bebean, layangan janggar, burung dan pecukan.
Baca juga:
Bocah-bocah berhati emas, aksi solidaritasnya bikin hati trenyuh
Inspiratif, pria AS ubah truk tua jadi kamar mandi untuk tunawisma
Traveling Rp200 Ribu Ayah-Anak Ini Inspirasi Banyak Orang
Keren, anak-anak Indonesia jadi juara lomba paduan suara kelas dunia
Demi ajarkan arti kehidupan, ayah ini bawa anaknya jalan kaki 700 km
Istri gubernur terpaksa jadi pelayan agar bisa beli mobil
Kisah Traveler Mualaf Keliling 60 Negara