Pemerintah minta kandungan lokal di pembangkit listrik diperhatikan
Terpuruknya kondisi perekonomian nasional tidak membuat swasta mundur dari rencana pengerjaan megaproyek 35.000 MW.
Pemerintah menginginkan megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW memaksimalkan penggunaan kandungan lokal. Dua hal yang bisa ditingkatkan kandungan dalam negerinya antara lain manufaktur dan EPC (Engineering, Procurement and Service).
Untuk pembangkit yang berkapasitas di bawah 35 MW, tingkat kandungan dalam negerinya (TKDN) minimal 60-70 persen. Sedangkan untuk yang lebih besar dari 100 MW TKDN bisa 30 persen.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa proyek yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp1,3 triliun? Kerugian negara atau total loss sementara dari proyek itu minimal Rp1,3 triliun.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
"Transmisi itulah yang dibahas pada kali ini. Kemudian, selain transmisi, ada gardu, yang terakhir tadi adalah tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8).
Franky menjelaskan, pemerintah mendorong ketersediaan bahan baku lokal sebagai penyeimbang proses pelaksanaan megaproyek andalan Jokowi-JK. Karena itu Wapres JK meminta Franky ikut mengecek persiapan proyek yang dijalankan swasta.
"Bicara tentang kesiapan-kesiapan, seperti transmisi, gardu dan lain-lain. Sejauh mana komponen dalam negeri, tingkat kandungan dalam negeri, itu betul-betul bisa imbang dengan program 35.000 MW," tutur Franky.
Dalam pandangannya, perlu sinergi antara PLN dan pihak swasta yang menyediakan transmisi listrik. Franky menambahkan, terpuruknya kondisi perekonomian nasional tidak membuat pihak swasta mundur dari rencana pengerjaan megaproyek 35.000 MW.
"Tetap jalan karena yang mengkonfirmasi untuk IPP (independent power producer) saja sudah cukup banyak," tutup Franky.
Baca juga:
Megaproyek 35 ribu mw dinilai upaya privatisasi listrik
Ini hambatan investor kembangkan pembangkit listrik limbah sawit
Proyek listrik 35.000 MW cuma tambah utang pemerintah makin numpuk
Soal proyek listrik 35 MW, politisi PDIP ingatkan Nawa Cita Jokowi
Eks jubir Gus Dur desak pemerintah jelaskan proyek listrik & pesawat