Pengusaha sebut sapi asal NTT belum siap potong diangkut ke Jakarta
"Saya merasa heran, hebat juga ya pemerintah itu kumpulin 500 ekor di tengah lapang," sindir pengusaha.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang menyindir pemerintah dalam mengangkut 500 ekor sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Jakarta menggunakan kapal ternak. Menurutnya, sapi-sapi yang dibawa merupakan sapi rakyat yang langka, bukan sapi yang siap dikirim dan dipotong.
"Saya merasa heran, hebat juga ya pemerintah itu kumpulin 500 ekor di tengah lapang kemudian dimasukan ke dalam kapal untuk diberangkatkan. Hebat loh, karena sapi itu kan kebanyakan punya orang dari pada punya perusahaan," kata Sarman di kantor HIPMI, Jakarta, Rabu (24/2).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Dia mengimbau agar pemerintah bisa memperhatikan ketersediaan sapi di Indonesia, khususnya di NTT. Sebab, populasi sapi lokal lebih rendah dari tingkat kelahiran sapi lokal yang hanya mencapai 20 persen. Jika pemerintah tidak memperhatikan ketersediaan sapi ternak, Sarman meyakini gejolak harga sapi akan terus terjadi.
"Ketersediaan sapi lokal sebanyak 14 juta ekor sapi dengan tingkat kelahiran hanya 20 persen. Jika dipaksakan swasembada daging dengan, kebutuhan 3,3 juta ekor sapi lokal dipotong tiap tahunnya maka dalam 5 tahun sapi-sapi kita akan ada di kebun binatang," imbuh Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta ini.
Meski begitu, dia mengapresiasi langkah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, dalam mengumpulkan sapi-sapi dari warga. Bahkan, dengan kapal ternak ini, pemerintah mampu mengurangi biaya transportasi dan mempercepat pengiriman.
(mdk/idr)