Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target
Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target
Penyaluran Dana KUR Melambat
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp233,5 triliun per 7 Desember 2023. Realisasi ini baru sekitar 78 persen dari target sebesar 297 triliun.
"Per pagi ini, KUR baru tersalur Rp233,5 triliun," kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius dalam Konferensi Pers Update Terbaru Hasil Monitoring dan Evaluasi KUR di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
- Tiga Kali ke Makassar, Ganjar Tak Beri Target Khusus Suara di Sulsel
- Gunakan Anggaran Rp150 Miliar, Ini Potret Terkini Pembangunan Dermaga Terbesar Kedua di Gunungkidul
- Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM
- Demi Rp200 Ribu, Pelaku Nekat Tikam dan Bunuh Target
Dia mengakui, penyaluran KUR pada tahun ini mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya akibat sejumlah faktor. Pertama, molornya aturan penerbitan pedoman penyaluran KUR oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Pertama, bahwa regulasi Permenko terbit pada 27 Januari 2023. Itu mengalami kelambatan," ujar Yulius.
Kedua, terdapat penyesuaian pengenaan bunga pada pinjaman KUR tahun ini.
Di mana untuk debitur baru dikenakan bunga 6 persen.
Sementara bagi penerima KUR untuk kedua kali dikenakan bunga sebesar 7 persen, penerima KUR ketiga kali bunga 8 persen, dan penerima KUR keempat sebesar 9 persen.
"Penyesuaian secara bertahap ini mengakibatkan sistem di bank mengalami penyesuaian," bebernya.
Merdeka.com
"Dari sisi perbankan masih optimis, karena hingga tanggal 31 (Desember) masih bisa menyalurkan KUR. Dan kita terus berizin ke OJK supaya bisa menyalurkan Sabtu dan Minggu," pungkas Yulius.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti terkait penyaluran kredit perbankan di Indonesia yang masih rendah dibandingkan negara-negara lain.
"Kredit perbankan ke UMKM ini baru 21 persen, di China itu 65 persen gede banget, di Jepang 65 persen, di India 50 persen," kata Jokowi dalam Opening Ceremony UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur, Di JCC, Kamis (7/12/2023).
Oleh karena itu, Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir, Bank Indonesia, dan OJK untuk memperbaiki regulasi mengenai terkait penyaluran KUR ke UMKM.
"Saya kira pak menteri bumn nanti dengan BI dan OJK ini regulasinya yang harus diperbaiki, karena tidak semua UMKM kita memiliki aset agunan memiliki collateral, sehingga prospek itu juga harus dilihat jangan hanya melihat agunan nya mana," jelas Jokowi.
Merdeka.com