Perang Dagang Menegang, Dana Asing Lari dari RI
Eskalasi perang dagang antara AS dengan China membawa turut berdampak buruk bagi pasar keuangan di Indonesia. Di mana, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, melihat pasar keuangan domestik terus tertekan. Kabar buruknya adalah, bulan ini Indonesia mengalami aliran modal keluar cukup besar.
Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China membawa turut berdampak buruk bagi pasar keuangan di Indonesia. Di mana, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, melihat pasar keuangan domestik terus tertekan.
"Kita tengah kembali mendapatkan tekanan khususnya tekanan di pasar keuangan kita," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (17/5).
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Kabar buruknya adalah, bulan ini Indonesia mengalami aliran modal keluar (outflow) yang cukup besar setelah di 4 bulan sebelumnya selalu mencatat inflow (aliran modal masuk) di pasar keuangan. Para investor dan pemilik modal membawa keluar dana mereka yang selama ini tersimpan di Indonesia.
"Kita ytd (year to date) sampai dengan hari ini bulan Mei bisa dikatakan nett-nya adalah capital outflow dari perekonomiannya, hampir di semua instrumen setelah kita mencatat ytd dari Januari sampai dengan bulan April itu inflow secara signifikan," ujarnya.
Dia menambahkan kondisi serupa juga terjadi di beberapa negara berkembang (emerging market) lainnya. Sebab, perseteruan antara dua negara raksasa ekonomi tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi ekonomi global secara keseluruhan.
"Kembali ketegangan yang dilakukan oleh Amerika dan China spill over langsung mengena ke banyak negara terutama negara-negara emerging," ujarnya.
Dia berharap kondisi ekonomi global bisa segera mereda agar pasar keuangan dalam negeri tidak kembali terkena pukulan. "Jadi pertanyaannya adalah, apakah perang dagang ini akan terus berlangsung? Apakah ini permanen? Harapannya adalah hanya sementara karena tentunya ini semua akan berpengaruh kepada perekonomian emerging termasuk di Indonesia," tutupnya.
Baca juga:
Perang Dagang AS-China Memanas, BI Revisi Perkiraan Defisit Transaksi Berjalan
Hingga Pertengahan Mei 2019, Rupiah Melemah 1,45 Persen
Menteri Sri Mulyani Prediksi Perang Dagang AS-China Berlangsung Lama
Rupiah Makin Melemah Sentuh Level Rp14.453 per USD
Perang Dagang AS-China Kian Memanas, Trump Bakal Bertemu Xi Jinping di KTT G20
Balas Amerika Serikat, China Naikkan Tarif Impor Produk AS Mulai 1 Juni
Perang Dagang Berlanjut, Bagaimana Ekonomi Global dan Indonesia?