Purbalingga Terpilih Menjadi Desa Devisa, Target Bawa Produk Gula Semut Mendunia
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), melalui Program Desa Devisa untuk membangun ekosistem ekspor yang tangguh dan berkelanjutan.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), melalui Program Desa Devisa untuk membangun ekosistem ekspor yang tangguh dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku industri kecil dan menengah berorientasi ekspor dalam menghadapi pasar global. Sekaligus meresmikan Desa Devisa Klaster Gula Semut di Kabupaten Purbalingga-Jawa Tengah.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kenapa Emplod disebut Telur Puyuhnya Garut? Sebenarnya terdapat nama lain dari emplod yakni endog lewo, atau telur puyuh. Ini yang menjadi dasar mengapa camilan tersebut dikenal sebagai telur puyuhnya Garut.
-
Apa pesan utama Gus Ipul di Hari Pahlawan? “Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara,” ujar Gus Ipul.
-
Apa itu Geplak Gula Jawa? Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya. Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
-
Kapan Pabrik Gula Tasikmadu didirikan? Pabrik Gula Tasikmadu didirikan pada tahun 1871 oleh KGPAA Mangkunegara IV.
-
Apa yang dicari oleh Pak Empo dalam permainan Cublak-Cublak Suweng? Tujuan dari permainan ini adalah Pak Empo menemukan anting (suweng) yang disembunyikan seseorang.
Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Rijani Tirtoso, mengucapkan selamat atas Purbalingga terpilih menjadi Desa Devisa yang akan dikembangkan bersama-sama, dari kementerian perindustrian juga dari LPEI yang didukung oleh Kemenko Perekonomian serta dari Kementerian Keuangan.
"Jadi, ini luar biasa ibu Bupati bukan hanya satu kementrian tetapi juga ada kementerian-kementerian yang lainnya yang juga menjadikan kabupaten Purbalingga menjadi salah satu Desa Devisa yang kita kembangkan," kata Rijani, Senin (30/5).
Purbalingga memang sudah banyak menghasilkan produk-produk ekspor yang terkenal di dunia, salah satunya untuk rambut palsu dan bulu mata palsu. Dia pun berharap, kedepannya dengan adanya program desa devisa ini bisa mengantarkan gula semut menjadi produk selanjutnya yang mendunia.
"Sebagai wujud konkret yang ingin menjadi Desa devisa tentunya ini menjadi tonggak pertama yang penting. Namun kita perlu pastikan sustainabilitynya, kita jaga dalam konteks produksi, dalam kontekstualitas dan keberlangsungannya sehingga betul-betul kita mempunyai nama yang baik di dunia," ujarnya.
Lebih lanjut, Rijani mengungkapkan, dari kementerian perindustrian sendiri sudah melakukan pembinaan langsung melakukan pelatihan, termasuk sertifikasi yang dianggap perlu untuk ditingkatkan lagi dengan cara melakukan kolaborasi lembaga pembiayaan ekspor Indonesia.
"Mengapa demikian, karena kami lembaga pembiayaan ekspor Indonesia yang didirikan berdasarkan undang-undang Nomor 2 Tahun 2009, itu mandatnya ada empat. Salah satunya adalah mengembangkan potensi eksportir kita, seperti yang kita lakukan hari ini dengan melalui berbagai macam program termasuk pembentukan Desa devisa, supaya betul-betul dampaknya besar dan sustainable," jelasnya.
Mandat LPEI
Namun demikian, LPEI juga mempunyai tiga mandat lainnya yaitu memberikan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi. Nantinya, para peserta dari desa devisa ini setelah mendapatkan bimbingan dari LPEI, nantinya akan melakukan seleksi siapa saja yang akan mendapatkan program untuk pembiayaan, penjaminan maupun asuransi.
"LPEI memfasilitasi pemberian asuransi untuk mengcover atau memproteksi, apabila petani atau eksportir kita ini terjadi gagal bayar dari importirnya. LPEI akan pastikan bahwa importirnya baik, sekaligus memberikan proteksi."
"Begitu juga dengan penjaminan penjaminan tidak dihitung risikonya apabila suatu bank ingin memberikan pembiayaan kepada eksportir kita, karena ada jaminan dari LPEI. Jadi bukan hanya LPEI memberikan fasilitas pembiayaan tetap, juga melalui partner-partner khususnya perbankan kita juga bisa menambah kapasitas dari perbankan untuk memberikan pembiayaan," ujarnya.
Ada 12 desa dalam program desa devisa gula semut di Kabupaten Purbalingga yang terpilih, yang terdiri dari 1.800 petani, yang akan dimonitor Kementerian Perindustrian dan LPEI, serta dibina oleh kementerian keuangan dan kementerian koordinator perekonomian.
Sehingga aspirasi baik dari sisi para pelakunya maupun dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat semuanya bisa tercapai, di mana produk gula semut ini akan di branding menjadi produk lokal yang mendunia dan menjadi kebanggaan Indonesia, supaya bisa menyusul produk buat bulu mata palsu dan juga rambut palsu.
"Kami juga pada kesempatan ini memberikan bantuan berupa dapur dan kotak penyimpanan gula semut sehingga keberlangsungan produksi dengan kualitas yang baik dapat kita terus jaga," pungkasnya.
(mdk/bim)