REI yakin orang asing minati properti di Indonesia
"Indonesia ini, kami tahu banyak sekali ekspatriat yang berusaha di sini juga, jadi butuh hunian."
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan, meski pasar properti sedang lesu, namun minat para ekspatriat untuk memiliki properti di Indonesia tetap ada.
"Setiap negara pasti punya potensi orang asing yang ingin beli rumah, apalagi Indonesia ini kami tahu banyak sekali ekspatriat yang berusaha di sini juga, jadi butuh hunian," ujar Eddy usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/6).
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Eddy menambahkan, potensi wisata di Indonesia juga menjadi salah satu faktor minat asing memiliki properti di Indonesia cukup tinggi.
"Kami lihat Indonesia juga daerah yang diminati banyak negara untuk kunjungan wisata, tempat tinggal, jadi itu sangat besar peminatnya, dan harga properti kita tergolong wajar," imbuh Eddy.
Namun, para ekspatriat tersebut tidak diizinkan untuk memiliki properti tersebut secara pribadi. Mereka, lanjut Eddy, hanya memiliki Hak Guna Pakai (HGP).
"Kalau sekarang ini kan hak pakai. Kami nggak masalah, yang penting hak pakai dengan hak guna bangunan (HGB) dan lain-lain disamaratakan haknya, sehingga masyarakat tidak merasa berbeda. Dalam haknya harus sama," ujar Eddy.
Baca juga:
Presiden Jokowi bertemu DPP REI bahas 1 juta rumah murah
REI dukung pelonggaran aturan uang muka kredit rumah
Ancol ikut garap program satu juta rumah Jokowi mulai akhir tahun
Tergusur perumahan, arca bersejarah era kerajaan terpaksa dipindah