Rupiah Melemah Dipicu Naiknya Kekhawatiran Eskalasi Covid-19
Rupiah dibuka di Rp14.530 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.517 per USD. Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.545 per USD. Meski sempat bergerak stagnan, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.552 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (21/7). Rupiah dibuka di Rp14.530 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.517 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.545 per USD. Meski sempat bergerak stagnan, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.552 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah, dipicu meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap eskalasi kasus positif COVID-19. Sentimen penguatan dolar AS kelihatannya belum berhenti.
"Indeks dolar AS terlihat masih ditutup menguat pada perdagangan kemarin, ditutup naik 14 poin dari 92,82 menjadi 92,96. Sentimen ini masih didukung oleh kekhawatiran pasar terhadap kondisi kenaikan kasus COVID-19 di dunia akibat varian Delta," ujar Ariston dikutip Antara, Rabu (21/7).
Selain itu, membaiknya data perumahan AS yang dirilis semalam yang menunjukkan perbaikan ekonomi AS, juga mendukung penguatan dolar AS. "Tapi di sisi lain, sentimen pasar terhadap risiko juga terlihat membaik pagi ini. Ini terlihat dari naiknya pergerakan indeks saham Asia pagi ini dan kenaikan besar indeks saham AS dan Eropa kemarin," katanya.
Menurut Ariston, pasar mungkin melihat potensi perbaikan performa perusahaan ke depan pasca COVID-19. Sentimen pasar terhadap risiko tersebut dinilai bisa menahan penguatan dolar AS.
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 38.325 kasus baru COVID-19 pada Selasa (20/7) sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2,95 juta kasus. Sebanyak 76.200 orang meninggal akibat terpapar COVID-19.
Meski demikian, sebanyak 2,32 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 550.192 kasus. Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.550 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.500 per USD.
Baca juga:
Perpanjangan PPKM Hingga 25 Juli Dinilai Bawa Sentimen Positif ke Rupiah
Respons Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.517/USD
Rupiah Melemah Seiring Investor Beralih ke Aset Aman
Rupiah Terus Melemah di Tengah Wacana Perpanjangan PPKM Darurat
Kurs Rupiah Berpotensi Merosot Dibayangi Kasus Baru Covid-19 yang Terus Meningkat
Kurs Rupiah Melemah Dipengaruhi Rencana Perpanjangan PPKM Darurat