Said Didu: Biar Lebih Lincah, Merpati Sebaiknya Dipegang Swasta
Mantan Komisaris Utama Merpati Said Didu mengatakan sebaiknya porsi kepemilikan Merpati lebih besar dipegang pihak swasta. Dengan demikian pemerintah juga menjadi pemilik, tapi dengan porsi yang kecil.
Mantan Komisaris Utama Merpati Said Didu mengatakan sebaiknya porsi kepemilikan Merpati lebih besar dipegang pihak swasta. Dengan demikian pemerintah juga menjadi pemilik, tapi dengan porsi yang kecil.
"Kalau saya ditanya, saya demi kelincahan lebih bagus bukan BUMN," kata dia, di sela-sela diskusi bertajuk 'Semoga Merpati Tak Ingkar Janji', di Atjeh Connection Sarinah, Jakarta, Sabtu (17/11).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
Menurut dia, dengan kepemilikan swasta lebih besar, maka manajemen Merpati akan lebih mudah mengambil keputusan bisnis. "Supaya dia lebih lincah, misalnya pas kekurangan modal atau uang, itu harus pakai izin DPR bisa thawaf dan saif (waktunya lama) mereka, tapi kalau di swasta maka dia lebih lincah untuk mengambil keputusan," jelas dia.
"Contohnya, sekarang kalau kita mau naik pesawat, jam sekian beda dengan jam berikutnya. Nah kalau kita ganti harganya nanti ditanya lagi sama BPK kenapa kau turunkan harganya tiketnya, padahal dari pada kursi kosong ya turunkan harganya dong. Karena itu, menurut saya demi kelincahan ya pemerintah minoritas saja lah," imbuhnya.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini pun menjelaskan sebenarnya tidak ada perbedaannya perlakuan antara maskapai swasta dan BUMN. Sebab standar yang diterapkan di dunia penerbangan adalah sama.
"Saya belum tahu, bagaimana komposisi pemegang sahamnya, karena belum tahu persis. Tapi antara BUMN atau tidak, sekarang tidak ada perbedaan sama sekali, karena Undang-Undang regulasi penerbangan itu tidak membedakan terhadap BUMN dan bukan. Jadi tidak terlalu penting lagi, apakah tidak atau iya," tegas dia.
Sebagai informasi, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) siap kembali mengudara pada 2019. Ini karena Merpati Airlines telah mendapatkan komitmen suntikan modal dari Intra Asia Corpora sebesar Rp 6,4 triliun.
Baca juga:
YLKI: Kembalinya Merpati Bakal Kurangi Dominasi Maskapai di Penerbangan RI
Said Didu: Biar Lebih Lincah, Merpati Sebaiknya Dipegang Swasta
Said Didu Angkat Topi Ada Investor Mau Suntik Dana ke Merpati
Cerita Mantan Komisaris Utama Merpati, Beli Avtur Pakai Uang Pribadi
Merpati Bakal Lunasi Pesangon 1.532 Karyawan Senilai Rp 365 miliar
Ini Keuntungan Jika Merpati Kembali Terbang di 2019
Kementerian BUMN Belum Bisa Pastikan Status Merpati Airlines