Sepanjang Juli 2015, impor perhiasan tembus angka Rp 2,7 triliun
Total impor Juli 2015 mencapai USD 10,08 miliar. atau turun 22,36 persen dibanding Juni 2015.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total impor Juli 2015 mencapai USD 10,08 miliar. Nilai ini turun 22,36 persen dibanding Juni 2015. Sementara jika dibandingkan Juli 2014 turun 28,44 persen.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan secara akumulatif impor Januari-Juli 2015 mencapai USD 84,03 miliar. Nilai ini turun 19,23 persen dibanding periode sama 2014. Secara kumulatif nilai impor terdiri dari impor gas USD 15,39 miliar (turun 40,73 persen) dan non migas USD 68,63 miliar (turun 12,08 persen).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
"Penurunan ini karena proses impor di pelabuhan menjelang Lebaran dan saat Lebaran intensitasnya berkurang," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (18/8).
Impor non migas Juli 2015 mencapai USD 7,78 miliar atau turun 25,18 persen dibanding Juni 2015. Jika dibandingkan Juli 2014, turun 21,46 persen. Impor migas Juli 2015 mencapai USD 2,29 miliar atau turun 10,99 persen dibandingkan Juni 2015. Demikian juga dibanding Juli 2014 juga turun 45,02 persen.
"Peningkatan impor non migas terbesar Juli 2015 adalah perhiasan atau permata sebesar USD 0,20 miliar. Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik USD 0,47 miliar," jelas dia.
Dilihat dari asal negaranya, barang impor non migas terbesar sepanjang Januari-Juli 2015 masih berasal dari China senilai USD 16,5 miliar, Jepang USD 8,03 miliar, dan Singapura sebesar USD 5,01 miliar. Impor non migas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,86 persen, sedangkan Uni Eropa 9,44 persen.
"Nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal selama Januari-Juli 2015 turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 14,10 persen, 20,45 persen, dan 15,66 persen," ungkapnya.
(mdk/noe)