Solusi untuk Kejar Target Indonesia Jadi Pemasok Udang Terbesar Dunia
CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, untuk mencapai target tersebut, kapasitas produksi perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam budi daya udang, yaitu wabah penyakit.
Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pengekspor udang terbesar nomor satu di dunia dan memastikan ekspor udang naik hingga 250 persen pada tahun 2024.
CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, untuk mencapai target tersebut, kapasitas produksi perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam budi daya udang, yaitu wabah penyakit.
-
Kapan tambak udang di Kebumen diresmikan? Mengutip YouTube Perikanan Budidaya, tempat budi daya udang itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Maret 2023.
-
Dimana udang selingkuh ditemukan? “Meski udang selingkuh punya habitat di Sungai Baliem, namun hewan ini juga bisa ditemukan di Danau Habema, Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi. Selain itu udang ini juga hidup di gua-gua, salah satunya ditemukan di situs gua Tobece, Kampung Parema, Distrik Wesaput, Jayawijaya,”
-
Kapan udang kecebong akan menetas? Jika kolam berair, telur-telur tersebut akan menetas, dan udang kecebong akan berganti kulit beberapa kali hingga mencapai dewasa.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Dimana terasi udang Cirebon dikirim untuk menjadi upeti Kerajaan Pajajaran? Mengutip Liputan6, upeti terasi udang dari Cirebon ini kemudian dikirim ke Desa Balerante, Kecamatan Palimanan.
-
Apa itu udang selingkuh? Di wilayah dataran tinggi Papua, terdapat jenis hewan yang sangat unik. Namanya Udang Selingkuh. Hewan ini hidup di sungai-sungai Pegunungan Papua yaitu di ketinggian 1.650 sampai 1.750 meter di atas permukaan laut. Bentuk hewan spesies lobster ini memang unik. Tubuhnya berbentuk seperti udang pada umumnya, namun punya capit yang besar seperti kepiting. Maka oleh warga setempat hewan ini disebut merupakan perselingkuhan antara udang dengan kepiting.
"Budi daya udang kini menjadi salah satu peluang bisnis yang kian menjanjikan, namun serangan wabah penyakit pada udang menjadi satu momok menakutkan bagi seluruh petambak udang sejak satu dekade lalu," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (16/4).
eFishery yang merupakan startup pelopor inovasi ekosistem akuakultur di Indonesia saat ini menawarkan inovasi Disease Prevention System (DPS), solusi yang dapat mencegah wabah penyakit pada budi daya udang dan mengatur kualitas air tambak dengan berbasis teknologi.
"Dengan mengaplikasikan DPS petambak udang mampu meningkatkan ketahanan udang budi daya terhadap penyakit, sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan panen," katanya.
Menurut dia, penyebab serangan wabah penyakit yang terjadi salah satunya adalah Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan Early Mortality Syndrome (EMS) yang dapat menyebabkan kematian pada post larva benur, air bak benur dan induk, serta pakan alami.
Dia menjelaskan, salah satu komponen dalam DPS adalah disinfektan ramah lingkungan yang terbukti dengan cepat membunuh bakteri dan menghilangkan berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada udang seperti yellow head virus, white spot syndrome virus (WSSV), dan Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND.
Gibran menambahkan, dalam penerapan DPS, teknisi eFishery akan melakukan pengecekan berupa biosecurity scoring untuk menentukan tingkat kerentanan tambak terhadap serangan penyakit, kemudian menganalisis kualitas air tambak secara rutin serta memberikan laporan dan rekomendasi penanganan air.
"Teknisi kemudian memberikan rekomendasi pemberian dosis disinfektan serta protokol apabila tambak terserang wabah, sehingga para petambak dapat berbudidaya dengan aman tanpa khawatir tambaknya terserang penyakit," kata Gibran.
Bobby, salah seorang petambak udang dari Kelompok Tani Blue Vaname di Subang, mengatakan penggunaan DPS menjadi solusi untuk menghindari kematian pada budi daya udang yang dikelolanya.
Dia menceritakan, awalnya pernah mengalami pandemi kematian dini udang di tambaknya akibat terjadi blooming plankton yang diduga disebabkan oleh Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) di DOC 70.
Bobby dan petambak lainnya kemudian memutuskan untuk mencoba produk DPS dari eFishery.
"Penggunaan DPS ini merupakan investasi yang baik, karena dengan harga terjangkau tambak kita terhindar dari serangan wabah penyakit sehingga kita merasa tenang dalam berbudidaya udang," katanya.
Selain terhindar dari wabah penyakit, dia juga merasakan berbagai keuntungan dari produk DPS, di antaranya peningkatan rata-rata pendapatan hingga 111,27 persen per meter per segi, penurunan rata-rata rasio konversi pakan (FCR) sebesar 0,23 persen, serta peningkatan rata-rata produktivitas sebesar 0,12 kg per meter.
Target KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyadari pasar udang termasuk yang terbesar di dunia. Namun sayangnya sumbangsih Indonesia masih kecil. Hanya USD 2 miliar dari sekitar USD 24 miliar nilai pasar udang di dunia.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja mengatakan, untuk mengejar ketertinggalan tersebut KKP menargetkan sebanyak 2 juta ton produksi udang untuk di masing-masing wilayah seluruh Indonesia. Beberapa tempat pun dipilih untuk dijadikan kawasan tambah estate.
"Kita bisa desain tambak estase keruk pasar USD 24 miliar. Kita nomor 7 hannya USD 2 miliar, kita bisa dorong agar tembus ke atas," jelas dia dalam Rapat Kerja Hipmi 2021, Sabtu (6/3).
Dia mengatakan, setidaknya target 2 juta ton per hektare area akan tercapai pada 2024. Sebab, sejauh ini luasan produksi baru 856.000 saja.
"Kami dorong naik 2 juta ton sekarang kami pilih daerah mana yang dipilh. Aceh Timur ada 10.000 Ha kami sudah lihat lokasinya, cocok kami bisa bikin kluster," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk saat ini KKP sudah mengunci tarif bea masuk ke Amerika Serikat dan Eropa. KKP mencoba menurunkan tarif bea masuk agar udang bisa bersaing secara harga dan lebih kompetitif. "Ini salah satu strategi kami," singkatnya.
(mdk/idr)