Terpilih jadi bos OJK, Wimboh pamer pernah kerja di New York dan IMF
Wimboh Santoso terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2017-2022 dalam sistem voting di Komisi XI DPR RI. Wimboh akan menggantikan Muliaman D Hadad dalam waktu dekat.
Wimboh Santoso terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2017-2022 dalam sistem voting di Komisi XI DPR RI. Wimboh akan menggantikan Muliaman D Hadad dalam waktu dekat.
Belum dilantik, Wimboh membanggakan pengalaman kerjanya di bidang keuangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Wimboh mengaku pernah kerja di Bank Indonesia New York serta di IMF.
"Saya pernah di New York, Kepala BI New York, di sana setahun. Terus ditempatkan jadi Direktur Eksekutif IMF di sana dua tahun, 2015 pulang, dan ditempatkan di Bank Mandiri. Alhamdulillah masih dipercaya mengabdi melalui proses fit and proper test menjadi Ketua OJK bersama enam anggota OJK lainnya," kata Wimboh di Gedung Mandiri, Jakarta, Jumat (9/6).
Banyaknya pengalaman di sektor keuangan, Wimboh mengaku siap memimpin lembaga pengawas indusrtri jasa keuangan tersebut. Dia-pun akan lebih mendorong industri keuangan untuk memangkas kemiskinan dan ketimpangan di masyarakat.
"OJK untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, namun demikian juga harus menjadi rangsangan terjadinya pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan si kaya dan miskin. Jadi bukan hanya stabil, tapi memberi rangsangan," jelas dia.
Dalam implementasi ini, Wimboh mengaku akan menggunakan teknologi di semua lini bisnis, termasuk di OJK sendiri. Misalnya, edukasi keuangan akan dilakukan dengan teknologi.
"Secara tradisional kita butuh berapa orang, makanya kita pakai teknologi. Teknologi itu bagaimana melakukan pengawasan, karena tidak mungkin jumlah bank banyak dilakukan secara tradisional."
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Baca juga:
Ini program prioritas bos OJK baru Wimboh Santoso hingga 2022
Jadi bos OJK, nasib Wimboh di Komut Bank Mandiri diputus Agustus
Jurus Wimboh, bos OJK anyar agar uang tak lari dari Indonesia
Pesan Agus Marto pada dua anak buah jadi bos baru OJK
Jadi bos OJK baru, Wimboh pangkas biaya rapat dan perjalanan dinas
Ini harapan bos BI pada jajaran baru dewan komisioner OJK
Wimboh Santoso resmi jadi Ketua DK OJK 2017-2022