TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah
Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah
TikTok Shop Dicurigai Koleksi Data Konsumen dan Sodorkan Barang China dengan Harga Murah
Peneliti Center of Digital Economy and SMEs dari INDEF, Izzudin Al Farras mengungkap bahaya Project S milik social commerce TikTok. Farras menyebut, Project S yang tengah dikembangkan TikTok di Inggris akan mematikan bisnis UMKM domestik jika diterapkan di Indonesia.
Project S merupakan agenda yang dijalankan platform sosial commerce asal Tiongkok melalui Tiktok Shop untuk memperbesar bisnisnya ke berbagai negara, salah satunya di Inggris. Melalui Project S, Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
"Bahaya dari Project S ketika data data yang sudah didapat tiktok sebagai media sosial, diolah sedemikian rupa sehingga digunakan untuk memproduksi barang dari negara asal di China. Itu sangat berbahaya (bagi UMKM),
ungkap Farras saat ditemui di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Rabu (26/7).
Padahal, UMKM selama ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Tercatat, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07 persen atau senilai Rp8.574 triliun pada 2021.
"Itu (Project S) sangat berbahaya karena struktur ekonomi di Inggris dengan Indonesia berbeda. Di mana Indonesia sangat bertumpu pada UMKM, usaha mikro khususnya. Sementara di Inggris tidak seperti itu, kebanyakan di industri menengah dan besar," pungkasnya.
Sebelumnya, TikTok Indonesia membantah menjalankan bisnis lintas batas (cross border) melalui Project S di Tanah Air. Hal ini menjawab keresahan pelaku UMKM domestik yang merasa terancam dengan kehadiran Project S TikTok.
"Tidak benar bahwa kami akan meluncurkan inisiatif lintas batas di Indonesia. Kami tidak ada niatan untuk menciptakan produk e-commerce sendiri atau menjadi wholesaler yang akan berkompetisi dengan para penjual Indonesia,"
ungkap Head of Communications of TikTok Indonesia Anggini Setiawan di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Rabu (26/7).
Hal ini sejalan dengan komitmen TikTok Indonesia untuk patuh terhadap regulasi yang diatur pemerintah. Anggi menyampaikan, perusahaan memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah untuk memberdayakan UMKM lokal. "Sejak awal meluncurkan TikTok Shop, kami memutuskan untuk tidak membuka bisnis lintas batas di Indonesia. Ini adalah komitmen kami untuk mendukung UMKM Indonesia," bebernya.Anggi menekankan 100 persen penjual di TikTok Shop memiliki entitas bisnis lokal yang terdaftar atau pengusaha mikro lokal dengan verifikasi KTP/paspor. Saat ini, terdapat 2 juta seller dari UMKM yang berada di TikTok Shop.