Pedang Tentara Perang Salib Ditemukan di Dasar Laut, Diduga Jatuh Saat Terjadi Pertempuran Sengit di Atas Kapal
Pedang ditemukan seorang peneliti saat sedang menyelam di pelabuhan kuno di Israel.
Pedang Tentara Perang Salib Ditemukan di Dasar Laut, Diduga Jatuh Saat Terjadi Pertempuran Sengit di Atas Kapal
Pedang Tentara Perang Salib Ditemukan di Dasar Laut, Diduga Jatuh Saat Terjadi Pertempuran Sengit di Atas Kapal
Pedang dari zaman pertengahan ditemukan di dasar laut, di lepas pantai Hof Hacarmel, Israel. Diduga pedang ini jatuh ke dasar laut ketika terjadi pertempuran di atas kapal sekitar 800 tahun lalu pada masa Perang Salib.
Dikutip dari Heritage Daily, pedang ini ditemukan pada 2021 oleh Shlomi Katzin saat sedang meneliti jangkar batu dan besi di dasar laut. Foto: Shlomi Katzin
-
Kapan pedang kuno tersebut jatuh ke laut? Pedang itu diduga terjatuh ke laut sekitar 800 tahun lalu ketika pertempuran sengit antara pasukan Salib dan penduduk muslim.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana pedang itu ditemukan? Pedang itu ditemukan di dasar Sungai Vistula dan ada tulisan misterius di bagian bilahnya.
-
Di mana pedang kuno itu ditemukan? Pedang itu ditemukan dalam Sungai Vrbas yang panjangnya mencapai 241 kilometer, ketika para ahli arkeologi sedang melakukan penggalian di sebuah kastil di dekat Kota Zvecaj.
-
Dimana pedang kuno itu ditemukan? Sebuah pedang kuno berbentuk unik ditemukan oleh tiga bersaudara di Amanbaev, sebuah desa di wilayah Talas, Kyrgyzstan.
Daerah di mana pedang ditemukan adalah tempat berlabuh kapal-kapal di dekat kota pelabuhan kuno Haifa yang direbut Tentara Salib dari orang Arab pada awal abad ke-12 Masehi.
Dalam penelitian baru yang diterbitkan Badan Kepurbakalaan Israel (IAA), peneliti menjelaskan bagaimana pedang itu ditemukan. Saat pedang ditemukan, keadaannya penuh lapisan pasir dan kerang laut yang tebal, sehingga sulit untuk mengikis lapisan itu tanpa harus merusak pedang. Namun, konkresi atau lapisan tersebut justru memperlambat proses oksidasi, mengawetkan pedang sehingga mencegahnya berkarat dan hancur di dalam air.
Ini penampakan pedang yang ditemukan, penuh lapisan kerang dan pasir.
Foto: Badan Kepurbakalaan Israel (IAA)
Penelitian X-Ray
Peneliti lalu melakukan penelitian X-ray mendetail untuk menembus ke dalam lapisan pasir dan kerang yang menempel pada seluruh permukaan pedang. Hasilnya, tim mengungkapkan mata pedang memiliki panjang 88 sentimeter dan lebarnya 4,6 sentimeter. Peneliti juga menduga pertempuran membuat pedang itu bengkok.
"Pedang itu bagian peralatan pribadi seorang ksatria atau tentara. Itu senjata utama dalam pertempuran tatap muka pada hari itu."
Dr Joppe Gosker, peneliti.
Sumber: Heritage Daily
"Pedang memerlukan besi berkualitas tinggi dan karena itu harganya mahal. Selain itu, pedang pertempuran perlu latihan dan praktik, dan karenanya, hanya tentara terhormat atau bangsawan dan profesional yang bertarung dengan pedang."
Dr Joppe Gosker, peneliti.
Sumber: Heritage Daily
Menurut para peneliti, pedang itu kemungkinan jatuh saat pertempuran di tengah laut. Pedang itu kemungkinan berasal dari kapal kapal yang melakukan penyerbuan ke kota-kota pesisir, atau mungkin milik seorang ksatria yang berada di sebuah kapal saat berlayar pulang ke Eropa. Berdasarkan hasil survei di sekitar lokasi pedang ditemukan, tidak ditemukan artefak lain atau kerangka manusia.
"Tentara tersebut mungkin masih ada jauh di dasar laut dan belum dapat ditemukan, yang mungkin suatu hari akan tersingkap kalau terjadi pergeseran pasir."
Dr Joppe Gosker, peneliti.
"Di sepanjang pesisir Israel, ada banyak temuan terkubur di bawah pasir dan di laut, dan mereka kerap hilang selamanya, atau kadang-kadang ditemukan dengan tidak sengaja. Penting arkeolog yang memiliki kualifikasi mencatat temuan-temuan tersebut beserta konteksnya."
Eli Escusido, Direktur Badan Kepurbakalaan Israel.
Sumber: Heritage Daily