Wow, Total Utang BUMN Karya ke Bank Capai Rp46,21 Triliun
Banyaknya perusahaan BUMN di bidang kontruksi terlilit utang mendorong bank melakukan mitigasi risiko dengan menghentikan kredit ke BUMN Karya.
Wow, Total Utang BUMN Karya ke Bank Capai Rp46,21 Triliun
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mencatat total pinjaman atau kredit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya ke seluruh perbankan mencapai Rp46,21 triliun.
Banyaknya perusahaan BUMN di bidang kontruksi terlilit utang di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendorong bank melakukan mitigasi risiko dengan menghentikan kredit ke BUMN Karya, salah satunya PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
"Pinjaman bank-bank kepada BUMN karya, menurut catatan yang kami miliki secara total kredit seluruh bank kepada BUMN karya adalah sebesar Rp 46,21 triliun," kata Mahendra dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, di Gedung OJK Menara Radius Prawiro, Selasa (1/8/2023).
Liputan6.com
- Terungkap, Ini 7 Strategi Bank DKI Bisa Catatkan Penyaluran Kredit Hingga Rp49 Triliun
- Terungkap, Ini Rahasia Bank DKI Raup Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah
- Terungkap, Ini Rahasia Amar Bank Ubah Kerugian 2022 Jadi Untung di Kuartal I-2023
- Raup Untung Rp73 Miliar di Kuartal I-2023, J Trust Bank Ungkap karena Nasabah Setia
Kendati begitu, Mahendra tidak bisa mengungkap total kredit masing BUMN Karya.
Namun yang pasti, semua kebijakan mengenai kredit tersebut berada di setiap perbankan.
"Mengenai itu jelas adalah suatu putusan yang dilakukan masing-masing bank terhadap masing-masing pinjaman yang diberikan kepada debiturnya jadi tidak bisa digeneralisir," tegasnya.
Mahendra menegaskan, masing-masing pinjaman bank akan berbeda-beda, sehingga OJK tidak bisa campur tangan dalam kebijakan kredit bank terhadap BUMN Karya. "Sehingga kalau kondisi di masing-masing pinjaman bank akan berbeda-beda. Ini tidak menyampaikan laporan secara menyeluruh terhadap hal ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) tunai sebesar Rp57,96 triliun pada 2024 dan PMN nontunai Rp673 miliar.
Usulan PMN tunai sebesar Rp57,96 triliun pada 2024 ditujukan untuk 10 BUMN yaitu PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (IFG), PT INKA (Persero), Rekayasa Industri (Rekind), PT Pelni (Persero) dan ID Food.
Adapun, Hutama Karya diusulkan mendapatkan PMN terbesar di 2023 yaitu Rp12,5 triliun. Dana PMN rencananya akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com