CEK FAKTA: Tidak Benar Foto Ini Hasil CT Scan Paru-Paru Orang Divaksin & Belum
Merdeka.com - Beredar di media sosial yang diklaim sebagai foto visual laporan CT scan paru-paru seseorang yang sudah divaksinasi Covid-19 dan pasien positif Covid-19.
Pada foto disebutkan pada CT scan pasien yang telah divaksin, paru-parunya tampak tak ada bercak. Sementara paru-paru pasien positif Covid-19, terdapat bercak. Pada foto itu juga terdapat narasi bertuliskan sebagai berikut:
"Can you see why you should get vaccinated at the first chance you get?See the CT scan difference between two COVID positive patients.Dr. Sumit K Dubey shared this on Twitter."
-
Apa itu CT Scan jantung? CT scan jantung adalah prosedur non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambar jantung dan pembuluh darah dalam format 4D.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara kerja CT Scan jantung? Pemeriksaan ini dilakukan tanpa perlu memasukkan alat ke dalam tubuh, sehingga lebih nyaman bagi pasien.
-
Mengapa PANDA menggunakan CT non-kontras? CT non-kontras adalah metode pencitraan medis yang lebih efisien dan menggunakan dosis radiasi lebih rendah dibandingkan dengan CT scan kontras.
-
Mengapa CT Scan jantung dilakukan? CT scan jantung adalah pilihan yang sangat baik untuk pasien yang membutuhkan evaluasi jantung secara cepat dan tidak invasif.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Terjemahannya:
"Dapatkah Anda melihat, mengapa Anda harus divaksinasi pada kesempatan pertama?Lihat perbedaan CT scan antara dua pasien positif COVID.Dr. Sumit K Dubey membagikan ini di Twitter."
©FacebookPenelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari Factly.in dalam artikel berjudul "This CT Scan report does not represent the lungs of a COVID-19 vaccinated person" dijelaskan foto tersebut tidak ada kaitannya dengan CT Scan paru-paru pasien yang telah disuntik vaksin.
Foto tersebut diterbitkan pada April 2020, yang merupakan bagian dari penelitian oleh Rumah Sakit Vancouver, British Columbia University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal Health Research Institute untuk memprediksi virus Covid-19 menggunakan CT scan. Adapun pada April 2020, program vaksinasi Covid-19 belum dijalankan.
Sementara unggahan tersebut dibagikan dengan maksud untuk mendorong orang-orang agar divaksinasi Covid-19, yang merupakan kebutuhan saat ini. Gambar tersebut tidak mewakili paru-paru orang yang divaksinasi Covid-19.
Singkatnya, laporan CT scan ini terkait dengan studi penelitian tentang pendeteksian virus Covid menggunakan CT scan, bukan terkait dengan vaksinasi.
Kesimpulan
Foto perbandingan CT scan menunjukkan paru-paru seseorang yang sudah divaksinasi Covid-19 dan pasien positif Covid-19 adalah keliru.
Faktanya, laporan CT scan ini terkait dengan studi penelitian tentang pendeteksian virus Covid menggunakan CT scan, tidak terkait dengan vaksinasi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://factly.in/this-ct-scan-report-does-not-represent-the-lungs-of-a-covid-19-vaccinated-person/ (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya