Kenali Ciri Hewan Terinfeksi Rabies! Pastikan Peliharaan Anda Sehat
Merdeka.com - Kasus anak berusia lima tahun di Buleleng, Bali masih menjadi perbincangan publik, karena meninggal dunia usai digigit anjing yang terinfeksi rabies.
Peristiwa tersebut membuka mata kita supaya lebih berhati-hati terhadap bahaya hewan penyakit menular dari hewan kepada manusia.
Maka dari itu, penting bagi masyarakat umum mengetahui ciri-ciri hewan yang terjangkit rabies. Lantas, apa saja ciri-ciri hewan yang kena rabies? Berikut ulasannya:
-
Kenapa penting untuk mengetahui ciri kucing rabies? Ciri-ciri kucing rabies penting untuk diketahui, hal itu karena kucing adalah hewan yang dekat dengan manusia. Selain itu, penting juga untuk segera mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan melindungi kucing serta diri Anda sendiri dari penyakit yang mematikan ini.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Apa ciri khas kucing rabies? Ciri-ciri kucing rabies pertama adalah perubahan perilaku. Salah satu tanda awal rabies pada kucing adalah perubahan perilaku yang mencolok.
-
Bagaimana rabies menular? Rabies disebabkan oleh virus rabies, yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
-
Apa ciri sigung rabies? Sigung yang sakit memiliki ciri-ciri mengalami kesulitan dalam bergerak, mengeluarkan busa dari mulut, bernapas dengan berat, dan menunjukkan agresivitas yang luar biasa.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
Rabies merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan hewan. Virus yang menyebabkannya adalah lyssavirus dari famili rhabdoviridae.
Hewan utama pembawa virus rabies adalah kelelawar, rakun, dan tikus. Selain itu, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga bisa terinfeksi dan menularkannya pada manusia.
Oleh sebab itu, salah satu langkah penting untuk mencegah penularan rabies pada manusia ialah mengenali ciri-ciri rabies pada hewan, terutama anjing dan kucing.
Anjing dan kucing yang terinfeksi rabies akan menunjukkan perubahan perilaku yang sangat ekstrem, seperti:
- selalu gelisah,- tidak bisa diam,- ketakutan,- lebih sensitif dan mudah marah,- terlihat kesakitan,- demam,- sering menggigiti benda-benda,- sering menyerang hewan lain,- mengalami kelumpuhan kaki belakang,- tidak nafsu makan,- kejang, dan- mengeluarkan air liur berbuih.
Selain itu anjing atau kucing yang terinfeksi bisa menjadi sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Kemudian, kelumpuhan otot tenggorokan dan rahang memunculkan gejala khas berupa busa atau buih pada mulut anjing.
Anjing atau kucing yang semula jinak bisa tiba-tiba menjadi lebih sensitif, ganas, dan bahkan bisa menyerang pemiliknya. Pada anjing-anjing liar, infeksi rabies bisa membuat mereka menjadi lebih buas.
Namun, tidak semua anjing menunjukkan tanda-tanda rabies yang sama. Beberapa anjing yang terinfeksi justru lebih pendiam, tampak sakit, dan lemas. Terkadang, anjing yang terinfeksi rabies bahkan terlihat normal dan tidak menunjukkan gejala atau perubahan perilaku apa pun.
Bagaimana Rabies Bisa Nular ke Manusia?
sunnysports.com
Dilansir dari situs hellosehat, virus rabies dari hewan anjing atau kucing bisa menular ke manusia melalui gigitan atan cakaran. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 99% kasus rabies pada manusia ditularkan dari gigitan anjing.
Rabies juga bisa menular melalui air liur hewan terinfeksi ke mulut manusia. Ini bisa terjadi saat Anda mencium hewan peliharaan yang terinfeksi atau ketika anjing menjilat wajah Anda.
Air liur hewan terinfeksi ke luka. Virus rabies yang ada dalam air liur hewan terinfeksi juga bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka pada kulit yang terbuka.
Menurut para peneliti, penularan rabies di antara manusia secara teoritis mungkin terjadi, yaitu melalui gigitan atau kontak antara air liur (saat berciuman).
Hal yang Pertama Dilakukan Usai Digigit Hewan Rabies
Jika Anda digigit hewan yang terinfeksi rabies, langkah yang pertama yang harus dilakukan yakin jangan panik, usahakan tetap tenang.
Pertolongan medis untuk penanganan rabies perlu segera dilakukan jika Anda terpapar hewan yang menunjukan gejala rabies.
Jika ada luka gigitan, dokter akan mencuci luka terlebih dahulu selama 15 menit menggunakan sabun, air, deterjen, dan larutan pembersih yang mengandung povidone iodine untuk membunuh virus penyebab rabies.
Dokter akan menyuntikkan vaksin rabies berjenis profilaksis pascapajanan (PEP) agar virus rabies tidak menginfeksi sistem saraf Anda. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rabies adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan hewan.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaCiri kucing rabies yang penting diketahui dan dipahami oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaTetaplah waspada menjaga jarak dari fauna yang dapat menyebarkan penyakit rabies.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini beredar video seorang anak terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.
Baca SelengkapnyaDigigt anjing bisa berujung berbahaya terutama ketika Anda digigit anjing liar, apalagi dalam kondisi maraknya kasus rabies seperti sekarang.
Baca SelengkapnyaGigitan kucing liar harus diwaspadai kerena bisa menyebabkan infeksi.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca Selengkapnya