Amerika jelas-jelas lebih menghajar Assad ketimbang ISIS
Merdeka.com - Tak lama setelah dilantik menjadi presiden Amerika Serikat pada 20 Januari lalu, Donald Trump dalam pernyataan Gedung Putih mengatakan, mengalahkan ISIS dan kelompok teroris lainnya menjadi prioritas utama pemerintahannya.
"Untuk mengalahkan dan menghancurkan kelompok teror ini, kita akan perkuat koalisi dan operasi militer saat diperlukan. Selain itu pemerintahan Trump akan bekerja sama dengan rekan internasional untuk memutus penggalangan dana bagi kelompok teroris, memperluas kerja sama intelijen, dan perang siber guna melumpuhkan propaganda dan perekrutan mereka," kata pernyataan Gedung Putih kala itu.
Namun apa yang sebenarnya terjadi di lapangan justru sebaliknya. Hal itu diperkuat dengan ditembak jatuhnya jet tempur militer Suriah Minggu lalu oleh Amerika Serikat di Kota Raqqa.
-
Bagaimana Mesir dan Suriah menyerang Israel? Mesir akan menyerbu melalui SInai, sementara Suriah akan menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
-
Apa yang dilakukan Mesir dan Suriah untuk melawan Israel? Mesir dan Suriah terpaksa melakukan gencatan senjata.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Apa tujuan utama serangan Mesir? Presiden baru Mesir, Anwar Sadat bertekad membalas kekahahan tersebut.
-
Kenapa Amerika Serikat mendukung Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), antara tahun 2019 hingga 2023, AS menyuplai 69 persen dari total impor senjata konvensional utama Israel. Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
Pentagon menuturkan peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah militer Suriah menyerang Pasukan Demokratik Suriah (SDF), tentara dukungan AS, di desa Ja'Din, sebelah barat Raqqa.
Pemerintah Suriah dalam beberapa bulan belakangan sudah mencurigai anggota SDF yang kebanyakan dari etnis Kurdi dan Arab di utara Suriah kini berkongsi dengan AS. Damaskus sejak 2012 lalu memberikan pasokan persenjataan dan amunisi bagi Kurdi namun kemudian sokongan itu diakhiri dan baru-baru ini mereka berang lantaran mengetahui pasukan Kurdi didukung Uni Emirat Arab serta Arab Saudi yang merupakan sekutu AS dan musuh Suriah.
Dalam konteks ini, seperti ditulis Roberts Fisk, koresponden Timur Tengah untuk Independent, Selasa (20/6), ditembak jatuhnya jet tempur Suriah oleh AS adalah semacam peringatan agar militer Suriah menjauhi SDF karena tentara etnis Kurdi itu akan menguasai Raqqa dari ISIS sedangkan rezim Suriah lebih tertarik untuk merebut kembali Deir ez-Zour.
Peta konflik Suriah kian hari terus berubah. Tapi militer Suriah masih unggul dari ISIS dengan bantuan Rusia dan Hizbullah serta Iran.
Jadi siapa yang sebenarnya melawan ISIS? dan siapa yang tidak melawan ISIS? Rusia beberapa waktu lalu mengklaim mereka telah menewaskan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dalam suatu serangan udara meski belum bisa dipastikan.
Namun apa sebetulnya yang dilakukan pasukan AS dengan menyerang pangkalan udara Suriah di dekat Homs dan kini menembak jatuh jet Suriah? Tampaknya Washington kini lebih cenderung ingin menghajar Basyar al-Assad ketimbang menghancurkan ISIS. Ada kemungkinan tindakan ini bagian dari kerja sama dengan kebijakan Saudi atau memang itulah yang ingin dilakukan pemerintahan Trump. Yang jelas Israel juga sudah menyerang militer Suriah dan pasukan Hizbullah serta Iran, tapi Israel tak pernah menyerang ISIS. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca SelengkapnyaAgresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaTrump sering kali menekankan prinsip "America First".
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaBerikut pernyataan Ketua DPR Amerika Serikat yang bilang genosida Israel di Gaza perang yang adil.
Baca SelengkapnyaPentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca Selengkapnya