Amnesty International Salahkan Produsen Soal Kesenjangan Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Enam pabrik atau produsen vaksin Covid-19 menyebabkan krisis hak asasi manusia yang tidak pernah terjadi sebelumnya karena penolakan mereka melepaskan hak kekayaan intelektual dan berbagi teknologi vaksin, seperti disampaikan Amnesty International dalam sebuah laporan.
Dalam laporan yang dirilis pada Rabu, berjudul “Dosis Dobel Kesenjangan”, kelompok HAM tersebut mengecam AstraZeneca, BioNTech, Johnson & Johnson, Moderna, Novavax, dan Pfizer karena mendukung dan bersepakat demi keuntungan negara-negara kaya.
“Memvaksinasi dunia adalah satu-satunya cara kita keluar dari krisis ini,” jelas Sekjen Amnesty International, Agnes Callamard.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
“Seharusnya saatnya menyerukan perusahaan-perusahaan ini, yang menciptakan vaksin dengan begitu cepat, sebagai pahlawan. Namun alih-alih, atas penghinaan mereka dan duka kita bersama, menghalangi transfer pengetahuan yang disengaja oleh Big Pharma dan dorongan serta kesepakatan mereka untuk mendukung negara-negara kaya telah menghasilkan kelangkaan vaksin yang benar-benar dapat diprediksi dan sangat menghancurkan bagi banyak orang lainnya,” lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (22/9).
Amnesty mengatakan pihaknya meninjau kebijakan hak asasi manusia setiap perusahaan, struktur harga vaksin, catatan tentang kekayaan intelektual, berbagi pengetahuan dan teknologi, alokasi yang adil dari dosis vaksin yang tersedia, dan transparansi.
Penelitian tersebut menemukan pada tingkat yang berbeda, enam pengembang vaksin gagal memenuhi tanggung jawab hak asasi manusia mereka.“Dari 5,76 miliar dosis yang diberikan di seluruh dunia, 0,3 persen dikirim ke negara-negara berpenghasilan rendah dengan lebih dari 79 persen dikirim ke negara-negara berpenghasilan menengah ke atas dan tinggi,” jelas laporan tersebut.
“Meskipun ada seruan untuk memprioritaskan dan berkolaborasi dengan Fasilitas COVAX, instrumen internasional yang bertujuan untuk memastikan alokasi vaksin global yang adil, beberapa perusahaan yang dinilai terus menimbun pasokan vaksin untuk negara-negara yang diketahui menimbun vaksin.”
Laporan itu menambahkan, semua perusahaan yang dinilai menolak terlibat dalam inisiatif terkoordinasi internasional yang dirancang untuk meningkatkan pasokan global dengan berbagi pengetahuan dan teknologi.
Amnesty mengatakan, sejumlah perusahaan itu juga menentang proposal untuk sementara mencabut hak kekayaan intelektual, seperti Pengesampingan Aturan Kekayaan Intelektual Terkait Perdagangan WTO (TRIPS) yang diusulkan India dan Afrika Selatan.
“Hari ini menandai 100 hari menuju akhir tahun. Kami menyerukan kepada negara bagian dan perusahaan farmasi untuk mengubah arah secara drastis dan melakukan segala yang diperlukan untuk mengirimkan 2 miliar vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah mulai sekarang. Tidak seorang pun harus menghabiskan satu tahun lagi menderita dan hidup dalam ketakutan,” tegas Callamard.
Pada Selasa, Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan kepada Majelis Umum PBB, komunitas internasional harus mendistribusikan vaksin Covid-19 secara adil untuk menghindari munculnya varian virus corona baru yang lebih menakutkan.
“Saya meminta masyarakat internasional untuk memperkuat multilateralisme dalam hal kesehatan dan memajukan pemerataan distribusi vaksin. Itu adalah tugas moral kami,” kata Duque.
“Jika penundaan dalam distribusi vaksin yang merata terus berlanjut di semua negara, kita, umat manusia, dihadapkan pada varian baru yang menyerang kita dengan keganasan yang lebih besar. Kekebalan global membutuhkan solidaritas, jadi penimbunan tidak dapat terjadi di hadapan kebutuhan orang lain.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaAda indikasi pengeluaran dana dan pembebanan biaya tanpa dasar transaksi yang berindikasi kerugian Indofarma Global Medika sekitar Rp24 miliar.
Baca SelengkapnyaPadahal, delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati termasuk kualitas udara yang bersih.
Baca Selengkapnyakemudian indikasi kerugian di Indofarma Global Medika atas penempatan dan pencairan deposito beserta bunga senilai kurang lebih Rp35 miliar atas nama pribadi.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaAdapun dana yang terkumpul selain digunakan untuk menutupi defisit, anggaran juga digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPerlu dilakukan intervensi demi masyarakat berkembang dan perekonomian tumbuh pesat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya