Arkeolog Temukan Borgol Besi Berusia 2.000 Tahun di Tambang Mesir Kuno, Dipakai Budak untuk Kerja Paksa
Dua set borgol besi untuk pergelangan kaki ditemukan di tambang emas Mesir kuno mengungkap adanya kerja paksa pada masa lampau.

Menurut penelitian terbaru, dua set borgol besi itu ditemukan di situs arkeologi Mesir, mengungkap “pengorbanan manusia yang berat” dari penambangan emas yang dilakukan untuk mendanai militer Ptolemeus I.
“Borgol tersebut melengkapi sejarah kuno yang menggambarkan kondisi kehidupan para penambang di Mesir, dan menandakan keberadaan tawanan perang dan pelaku kejahatan kelas bawah di tambang,” tulis Berangere Redon, seorang arkeolog di Laboratorium Sejarah dan Sumber Dunia Kuno (HiSoMa) Prancis, seperti dilansir Live Science, Rabu (19/3).
Setelah Alexander Agung menaklukkan Mesir, puluhan tambang dibuka di bawah dinasti Ptolemeus (305 hingga 30 SM). Banyak dari penambangan ini menyediakan perumahan bagi para pekerja, tetapi akomodasi tempat tinggal cenderung sangat dikontrol dan dijaga.

Informasi sejarah dan arkeologi menunjukkan berbagai macam orang bekerja sebagai penambang, termasuk buruh yang digaji maupun orang-orang yang diperbudak.
Redon merinci penemuan langka borgol besi di Ghozza, tambang emas Ptolemeus paling utara, digunakan sekitar 250 hingga 200 SM. Borgol tersebut termasuk ke dalam penemuan tertua di wilayah Mediterania, tulisnya dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 13 Maret di jurnal Antiquity.
Kompleks tambang Ghozza mencakup sebuah desa dengan area pemukiman, jalan, hingga pemandian. Terdapat ratusan ostraca (pecahan tembikar yang digunakan sebagai ”kertas bekas") yang ditemukan di lokasi tersebut. Hal itu memberikan petunjuk tentang aktivitas harian para penambang. Beberapa pekerja menerima upah atas pekerjaan mereka, melibatkan pemrosesan bijih alami dan batu gerinda genggam.

“Kami mengira pekerjaan para penambang pasti melibatkan pekerja bebas, karena kami tidak menemukan asrama yang dijaga di Ghozza,” ungkap Redon.
Sebaliknya, asrama di tambang Mesir kuno lainnya dijaga oleh pos jaga di depan pintu masuk yang sempit, tulisnya dalam penelitian tahun 2021.
Namun, penemuan dua set borgol besi yang dirancang untuk membatasi pergerakan penambang di permukaan tanah tersebut mengungkapkan bahwa setidaknya ada beberapa kerja paksa di Ghozza.
Satu set belenggu terdiri dari tujuh cincin pergelangan kaki dan dua mata rantai, dan yang lainnya terdiri dari empat mata rantai dan dua pecahan cincin pergelangan kaki.
Arkeolog menemukan borgol tersebut bersamaan dengan sejumlah besar terak (ampas logam) yang dibuang, dan banyak benda besi. Penemuan benda-benda tersebut berlokasi di sebuah bangunan penyimpanan kuno di Ghozza.
Menurut Redon, Borgol Ghozza sangat mirip dengan yang ditemukan di tambang perak Laurion di Yunani. Hal ini menunjukkan orang Yunani membawa pengetahuan teknis mereka tentang teknik pertambangan ke Mesir selama periode Ptolemeus.
Reporter Magang: Devina Faliza Rey