Asal Muasal Hidung Mancung Manusia Modern Hasil Kawin Silang Manusia Neanderthal
Merdeka.com - Kemancungan hidung manusia modern disebut-sebut terpengaruh dari iklim dingin Eropa dan diturunkan melalui pernikahan perkawinan silang manusia Neanderthal.
Melalui sebuah artikel dalam jurnal Communications Biology, peneliti dari berbagai negara mengambil data dari 6.000 sukarelawan berdarah campuran Eropa, masyarakat asli Amerika, dan Afrika dari Amerika Latin untuk diinvestigasikan genetikanya.
Profesor Andres Ruiz-Linares mengatakan "sebagian besar dari studi genetika manusia berasal dari gen orang berdarah Eropa, harapannya dengan meneliti lebih banyak orang dari Amerika Latin, kita dapat memperluas hasil studi ini dan memahami genetika manusia secara lebih baik," ucapnya dilansir Jerusalem Post, Kamis (11/5).
-
Kenapa nenek moyang kita beradaptasi dengan iklim dingin? Karena Afrika melindungi nenek moyang manusia dari kondisi dingin ekstrem pada zaman es lampau, mereka kehilangan bulu tubuh tebal mereka dan beradaptasi dengan panas benua itu.Namun, saat manusia bermigrasi ke daerah yang lebih dingin, mereka berubah dari pemburu dan pengumpul menjadi masyarakat agraris dan penggembala.
-
Kapan Neanderthal dan manusia kawin silang? Penelitian terbaru mengungkapkan, manusia dan Neanderthal melakukan kawin silang sekitar 47.000 tahun yang lalu selama hampir 7.000 tahun.
-
Apa perbedaan utama Neanderthal dengan manusia modern? Meskipun banyak kemiripan, terdapat beberapa perbedaan signifikan antara Neanderthal dan Homo sapiens.Jika Anda bepergian dengan kereta bawah tanah di New York dan bertemu dengan Neanderthal, Anda mungkin akan langsung mengenalinya, kata Shara Bailey, seorang profesor antropologi biologi di Universitas New York, kepada Live Science. Neanderthal mudah dikenali karena ciri wajah mereka yang khas.
-
Siapa yang menemukan jejak kawin silang manusia modern? Data DNA menunjukkan, manusia modern (Homo Sapiens) melakukan perkawinan dengan kelompok Neanderthal dan Denisovan.
-
Siapa yang bercampur dengan Neanderthal? Para ilmuwan telah mengetahui sejak pengurutan genom Neanderthal pertama pada tahun 2010 bahwa manusia purba melakukan kawin silang dengan Neanderthal, sebuah penemuan luar biasa yang mewariskan warisan genetik yang masih dapat dilacak pada manusia saat ini.
-
Bagaimana nenek moyang beradaptasi dengan suhu dingin? Penelitian selama dua dasawarsa terakhir menunjukkan variasi DNA dalam massa lemak dan gen FTO yang terkait dengan obesitas dikaitkan dengan berkurangnya kapasitas pembangkitan panas dari sekumpulan sel lemak manusia.
"Sudah lama dispekulasikan bahwa bentuk hidung kita dipengaruhi oleh seleksi alam, sebagaimana hidung kita dapat meregulasikan temperatur dan kelembapan dari udara yang kita hirup."
Dr. Qing Li dari Fudan University mengatakan "gen yang berhasil kita identifikasikan di sini kemungkinan diturunkan dari manusia Neanderthal untuk membantu manusia beradaptasi dengan iklim yang dingin, sebab nenek moyang kita berasal dari benua Afrika."
Dalam penelitian ini, informasi genetik dari partisipan dibandingkan dengan foto muka mereka untuk melihat hubungan antara keduanya, terutama jarak dari ujung hidung dan mulut dengan area wajah lainnya.
"Setelah genom dari manusia Neanderthal berhasil diurutkan, kita telah berhasil mempelajari bahwa nenek moyang kita dulu berkawin silang dengan manusia Neanderthal, menurunkan DNA-nya kepada kita," ucap Dr. Kaustubh Adhikari.
"Melalui penelitian ini, kami mendapati bahwa DNA yang diturunkan dari manusia Neanderthal kepada kita memengaruhi bentuk muka kita," tambah Adhikari.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neanderthal dan homo sapiens kerap disebut memiliki banyak kesamaan. Benarkah mereka nenek moyang kita?
Baca SelengkapnyaGenom populasi manusia modern di luar Afrika mengandung sekitar 1 persen hingga 2 persen DNA Neanderthal.
Baca SelengkapnyaHomo sapiens dan Neanderthal adalah kerabat dekat manusia modern.
Baca SelengkapnyaDNA Neaderthal yang mengalir di manusia modern mempengaruhi sejumlah hal pada kesehatan kita saat ini.
Baca SelengkapnyaDNA ini berasal dari kerangka manusia yang ditemukan di sebuah gua di Jerman.
Baca SelengkapnyaSetelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Baca SelengkapnyaProses evolusi Homo Sapiens dimulai sekitar lebih dari 200.000 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaTulang ini ditemukan di situs Paleolitikum terluas, yang ada di Prancis.
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa rambut keriting menurut penelitian ilmuwan dasar evolusi otak manusia.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia purba ini, yang dikenal sebagai tulang Jebel Irhoud, ditemukan di Maroko
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terhadap genom individu yang dikuburkan di makam kolektif berusia 4.500 tahun di Prancis, berhasil mengungkap hasil yang mengejutkan.
Baca Selengkapnya