Astronot tinggalkan 96 kantong kotoran manusia di Bulan
Merdeka.com - Terhitung sudah 45 tahun sejak astronot pertama kali ke bulan. Tak disangka para astronot tersebut meninggalkan puluhan kantong berisi kotoran manusia, air kencing sampai muntahan.
Kotoran tersebut ditinggalkan agar muatan pesawat saat kembali ke bumi menjadi lebih ringan. Terlebih mereka membawa serta bebatuan dari bulan. Laman businessinsider mencatat para astronot meninggalkan 200 ton sampah, di antaranya 96 kantong kotoran manusia dan muntahan.
NASA beberapa kali meneliti reaksi yang terjadi dari banyaknya sampah berupa kotoran manusia di bulan. Hasilnya terjadi modifikasi genetik dan karakteristik kotoran manusia saat berada di bulan. Hal itu terjadi karena bulan mempunyai temperatur ekstrem sekitar -223 sampai 124 celsius dan tidak terlindungi atmosfer.
-
Di mana astronot Apollo membuang kotoran mereka? Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), astronot dapat membuang kotoran mereka ke Bumi dan membiarkannya terbakar di atmosfer. Namun, astronot Apollo tidak memiliki opsi tersebut dan harus menyimpan kantong kotoran di dalam pesawat.
-
Kenapa penting membersihkan sampah luar angkasa? Kerjasama yang dilakukan oleh TransAstra dan NASA ini selain untuk mengurangi penumpukan sampah di ruang angkasa, hal ini juga dapat mempermudah pergerakan satelit dan pesawat ruang angkasa yang datang.
-
Apa yang digunakan untuk membersihkan sampah luar angkasa? Penggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
-
Dimana astronot buang air di pesawat luar angkasa? Pesawat luar angkasa juga memiliki WC. Namanya WCS (Waste Containment System). Bentuknya bilik kecil hanya ditutup kain. Terdapat toilet duduk untuk buang air besar.
-
Dimana letak sampah luar angkasa? Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
-
Bagaimana cara TransAstra membersihkan sampah luar angkasa? TransAstra menyetujui kontrak untuk membuat tas pengangkut sampah luar angkasa untuk menangkap puing-puing dan sampah yang mengorbit.
Dari tayangan yang disebar oleh dbuster.com, dalam perjalanan ke luar angkasa, astronot membuang kotorannya di sebuah kantong. Jika sudah penuh kotoran tersebut dibuang ke luar pesawat. Sistem pembuangan ini disebut dengan urine transfer system.
Astronot dapat juga menampung kotorannya terlebih dulu di sebuah kantong berwarna kuning. Kemudian jika telah mendarat di bulan, para astronot lantas meninggalkannya bersama dengan kamera, handuk dan peralatan lainnya.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NASA meluncurkan kompetisi LunaRecycle Challenge untuk mencari solusi daur ulang sampah selama eksplorasi Bulan dan Mars.
Baca SelengkapnyaAda jejak yang ditinggalkan manusia di Bulan. Beriku benda unik yang ditemukan di Bulan.
Baca SelengkapnyaNASA punya beragam cara mengirim jenazah dari luar angkasa ke Bumi.
Baca SelengkapnyaBadan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
Baca SelengkapnyaInilah latihan tersulit yang dilakukan astronot NASA sebelum ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSedang Beternak, Pria ini Temukan Puing-puing Pesawat Luar Angkasa
Baca SelengkapnyaPenggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaGua ini terletak di Sea of Tranquility, 400km dari lokasi pendaratan Apollo 11.
Baca SelengkapnyaMisi ini tercatat menjadikan sejarah manusia ke luar angkasa dengan jarak terjauh.
Baca SelengkapnyaLuar angkasa merupakan sesuatu hal yang sangat berbahaya bagi manusia. Bukan hanya sulit, manusia bisa mati seketika bila tidak dengan perhitungan matang.
Baca SelengkapnyaIlmuwan internasional mengonfirmasi adanya goa besar di Bulan, yang bisa menjadi lokasi potensial untuk habitat masa depan.
Baca SelengkapnyaMereka yang tak percaya bahwa NASA mendaratkan manusia di Bulan punya argumen tersendiri.
Baca Selengkapnya