Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bocoran Dokumen Ungkap Keterlibatan Pejabat Tinggi China dalam Penindasan Uighur

Bocoran Dokumen Ungkap Keterlibatan Pejabat Tinggi China dalam Penindasan Uighur Pusat penahanan etnis Uighur dan etnis minoritas di Xinjiang, China. ©Mark Schiefelbein/picture alliance/AP via Deutsche Welle

Merdeka.com - Sebuah dokumen yang bocor secara langsung menghubungkan para pemimpin tinggi China termasuk Presiden Xi Jinping dengan tindakan keras atau penindasan negara terhadap Muslim Uighur.

Dokumen tersebut termasuk pidato-pidato yang para pengamat sebut membuktikan pemimpin pemerintah senior menyerukan tindakan yang mengarah pada penangkapan massal dan kerja paksa.

China secara konsisten membantah melakukan genosida terhadap warga Uighur.

Orang lain juga bertanya?

Beberapa dokumen menjadi subjek dari laporan sebelumnya, tetapi kebocoran terbaru sebelumnya memiliki informasi yang tidak terlihat atau terungkap.

Dikutip dari BBC, Rabu (1/12), dokumen-dokumen ini diajukan ke Pengadilan Uighur - pengadilan rakyat independen di Inggris - pada September, tetapi sebelumnya belum pernah diterbitkan secara penuh. Pengadilan meminta tiga akademisi yang ahli di bidangnya - Drs Adrian Zenz, David Tobin dan James Millward - untuk mengotentikasi dokumen tersebut.

Dokumen-dokumen tersebut, yang diberi nama 'Xinjiang Papers', mengungkapkan bagaimana para pemimpin Partai Komunis China termasuk Preside Xi dan Perdana Menteri Li Keqiang membuat pernyataan yang secara langsung mengarah pada kebijakan yang mempengaruhi Uighur dan Muslim dari etnis lainnya.

Tindakan keras mencakup penahanan paksa, sterilisasi massal atau pemasangan alat kontrasepsi paksa, pemaksaan asimilasi, "pendidikan ulang", dan memaksa warga Uighur yang ditahan bekerja di pabrik-pabrik.

Tuduhan genosida

The New York Times telah melaporkan serangkaian dokumen identik yang dibocorkan kepada mereka pada tahun 2019, tetapi tidak semuanya tersedia untuk umum.

Dalam sebuah laporan dokumen, Dr Zenz mengatakan analisisnya menunjukkan hubungan antara pernyataan yang dibuat oleh tokoh-tokoh pemerintah dan kebijakan selanjutnya yang diterapkan terhadap Uighur "jauh lebih luas, rinci dan signifikan daripada yang dipahami sebelumnya".

China mendapat tekanan internasional yang masif terkait dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.

Pergeseran nyata dalam pendekatan China ke wilayah tersebut dapat ditelusuri kembali ke dua serangan brutal terhadap pejalan kaki dan penumpang transportasi di Beijing pada 2013 dan kota Kunming pada 2014, di mana pemerintah China menyalahkan serangan itu ke kelompok Islam dan separatis Uighur.

Pada 2016 dan selanjutnya, China membangun kamp "pendidikan ulang" untuk Uighur dan Muslim lainnya. China juga telah menerapkan strategi kerja paksa, dengan mengerahkan orang-orang Uighur untuk memetik kapas di Xinjiang.

Selain itu, muncul laporan tentang China yang secara paksa mensterilkan para perempuan Uighur untuk menekan populasi, memisahkan anak-anak dari keluarga mereka, dan berusaha agar warga melanggar tradisi budaya kelompok etnis mereka.

Beberapa negara, termasuk AS, Kanada, dan Belanda, menuduh China melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

China dengan keras membantah tuduhan ini, mengatakan tindakan keras di Xinjiang diperlukan untuk mencegah terorisme dan membasmi ekstremisme Islam, dan kamp-kamp itu adalah alat yang efektif untuk "mendidik ulang" narapidana dalam perjuangannya melawan terorisme.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur, Demonstran Bentangkan Spanduk Tragedi Urumqi
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur, Demonstran Bentangkan Spanduk Tragedi Urumqi

Massa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.

Baca Selengkapnya
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri

Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Baca Selengkapnya
Perempuan Ini Bongkar Perselingkuhan Pacarnya dengan Power Point, Kisahnya Jadi Viral di Media Sosial
Perempuan Ini Bongkar Perselingkuhan Pacarnya dengan Power Point, Kisahnya Jadi Viral di Media Sosial

Viralnya kasus perselingkuhan itu membuat sang pria dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.

Baca Selengkapnya
30 Pejabat Gagal Atasi Banjir di Korut Mendadak Dieksekusi, Kim Jong Un Ternyata Pernah Eksekusi Keluarga Paman Sendiri
30 Pejabat Gagal Atasi Banjir di Korut Mendadak Dieksekusi, Kim Jong Un Ternyata Pernah Eksekusi Keluarga Paman Sendiri

Ternyata, sikap tegas Kim bukan kali ini saja. Sebelumnya, Kim bahkan pernah mengeksekusi kerabat sendiri.

Baca Selengkapnya
Siapa Perusahaan yang Ekspor Nikel Ilegal? Ini Jawaban Luhut
Siapa Perusahaan yang Ekspor Nikel Ilegal? Ini Jawaban Luhut

Informasi itu didapat dari Ketua Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Presiden China Pecat Menteri Senior Karena Menghilang Satu Bulan
Presiden China Pecat Menteri Senior Karena Menghilang Satu Bulan

Presiden China, Xi Jinping mencopot menterinya gara-gara hal sepele. Sang menteri tidak nongol di publik beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
China Hancurkan Kubah dan Menara Masjid, Ternyata Alasannya Mengada-Ada
China Hancurkan Kubah dan Menara Masjid, Ternyata Alasannya Mengada-Ada

China menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.

Baca Selengkapnya
Banyak Mantan Pejabat Tinggi Komunis China yang Jadi Petinggi di E-commerce Temu
Banyak Mantan Pejabat Tinggi Komunis China yang Jadi Petinggi di E-commerce Temu

Perusahaan e-commerce Temu juga beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Viral di Medsos, Seorang Wanita Umbar Perselingkuhan Pacarnya Pakai Power Point
Viral di Medsos, Seorang Wanita Umbar Perselingkuhan Pacarnya Pakai Power Point

Viralnya kasus perselingkuhan itu membuat sang pria dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kutuk Pembakaran Kitab Suci, Presiden Iran Angkat dan Cium Alquran di Sidang Umum PBB
FOTO: Kutuk Pembakaran Kitab Suci, Presiden Iran Angkat dan Cium Alquran di Sidang Umum PBB

Presiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Tentara China Disiagakan untuk Perang Lawan Indonesia
CEK FAKTA: Hoaks Video Tentara China Disiagakan untuk Perang Lawan Indonesia

Beredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia

Baca Selengkapnya