Brutalnya OSPEK China bikin kekerasan kampus Indonesia nampak cemen
Merdeka.com - Tradisi militeristik saat penyambutan mahasiswa baru di China masih marak. Kampus sipil pun melakukan orientasi pengenalan kampus dengan hukuman fisik.
Namun, tingkat kekerasan serta hukuman bagi mahasiswa baru yang dianggap tak disiplin menggugah kekhawatiran orang tua murid. Beberapa foto pelaksanaan OSPEK di Universitas Hunan yang tersebar di jejaring sosial mengundang kecaman masyarakat.
Shanghaiist melaporkan, Jumat (18/9), senior-senior yang menjadi penegak disiplin menghukum mahasiswi yang asramanya kotor dengan tidur di aspal saat siang bolong. Belasan perempuan dibungkus selimut di seluruh badan, kemudian dipanggang di aspal. Rekan mahasiswa lainnya, sekitar 2 ribu orang, diwajibkan melihat hukuman tersebut.
-
Apa contoh bullying fisik? Bullying fisik adalah bentuk paling nyata dari bullying dan paling mudah dikenali. Ini terjadi ketika seseorang menggunakan tindakan fisik untuk mendapatkan kekuasaan dan mengendalikan korban mereka. Bentuk perundungan ini bisa termasuk tendangan, pukulan, tonjokan, atau serangan fisik lainnya.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
Salah satu mahasiswa baru di Kampus Hunan, dengan panggilan Liu Min, mengatakan hukuman itu diberikan tanpa pandang bulu. Durasi sanksi tidak lama, tapi sering. "Lama hukuman biasanya tidak sampai 15 menit," ujarnya.
Di kampus lain, ada juga hukuman lari keliling lapangan memakai sarung, kemudian kepalanya dipasang ember. Hukuman ini membuat para peserta OSPEK dehidrasi lebih cepat.
Mendapat kritikan para netizen, Rektor Universitas Hunan mengaku akan melakukan evaluasi. Hukuman badan yang berlebihan itu diakui bisa menyebabkan tekanan psikologis pada mahasiswa baru.
"Kami akan menyediakan pendampingan psikologis setelah para mahasiswa baru melewati penyambutan militeristik," ujarnya.
Pemerintah Negeri Tirai Bambu masih mewajibkan kampus memasukkan materi bela negara, dasar-dasar militer, baris berbaris, serta hukuman badan untuk OSPEK. Sebagian kampus sampai mewajibkan setiap mahasiswa mengenakan seragam tentara selama masa pengenalan.
Tujuan budaya militeristik ini agar para mahasiswa lebih disiplin. Baik lelaki maupun perempuan akan mendapatkan gojlokan luar biasa selama seminggu penuh masa orientasi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi hari ini sekitar pukul 08.00 WIT.
Baca SelengkapnyaTNI Polri baru saja melakukan operasi terhadap serangan yang dilakukan oleh OPM di distrik Homeyo, Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaHukuman cambuk ini menjadi pemberitaan heboh di Jepang.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan korban penganiayaan itu terjadi lantaran dirinya menolak untuk bergabung ke dalam geng alumni MAN I Medan tersebut.
Baca SelengkapnyaTeror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaOPM terus melakukan teror dan propaganda. Teranyar, mereka membakar honai di belakang Koramil 1705-4/Moanemani dan menuduh TNI sebagai pelakunya.
Baca Selengkapnya