Cerobohnya polisi Inggris picu serangan teror di Jembatan London
Merdeka.com - Otoritas keamanan London telah mengungkap tiga nama pelaku penyerangan di Jembatan London pada Sabtu lalu. Tiga orang tersebut adalah Khuram Butt (27), Rachid Rodauane (30), dan yang terakhir Youssef Zaghba.
Salah satu pelaku, yang merupakan pentolan penyerang, Khuram Butt, sebelumnya pernah diselidiki dinas keamanan Inggris lantaran muncul dalam film dokumenter Channel 4 mengenai jihadis.
Dalam rekaman dokumenter tersebut, terlihat dia tengah berdoa dengan bendera Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di samping seorang ulama terkenal. Video ini direkam tahun lalu di taman London.
-
Siapa yang membom Istana Buckingham? Pada tanggal 13 September 1940, Istana Buckingham di London, Inggris, menjadi sasaran serangan udara oleh Luftwaffe, angkatan udara Nazi Jerman, selama dilakukan Blitz yaitu kampanye pengeboman yang intens terhadap Inggris selama Perang Dunia II.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
Namun, hal ini tidak diselidiki lebih lanjut setelah mereka melihat gerak-gerik Khuram tidak mencurigakan. Hal ini yang membuat geram Wali Kota London Sadiq Khan.
Dia mempertanyakan kecerobohan kepolisian Inggris yang tahu mengenai latar belakang Khuram, namun tak lebih lanjut menyelidikinya hanya karena yang bersangkutan tak memiliki gerak-gerik mencurigakan. Khan bahkan sampai mendesak kepolisian menjawab pertanyaan tersebut.
"Tidak masuk akal, pertanyaan ini terus kita ajukan. Saya yakin polisi melihat apa yang mereka ketahui, apa yang bisa mereka lakukan, apa yang akan mereka lakukan dan apakah ada yang bisa mereka lakukan dengan cara berbeda," tuturnya, seperti dikutip dari Strait Times, Selasa (6/6).
Sadiq Khan ©REUTERS/PoolKhan menyebutkan sekarang memang polisi tengah mempertimbangkan ribuan tersangka potensial. Namun, dia tetap mendesak kepolisian untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya dengan jelas.
Wali Kota Muslim pertama London ini menuturkan kalau serangan teroris di masa depan akan semakin sulit dihentikan jika Perdana Menteri Theresa May memenangkan pemilihan umum Kamis mendatang. Pasalnya, May dan Partai Konservatifnya akan memotong pendanaan bagi Kepolisian Metropolitan.
Khan memperingatkan bahwa Ibu Kota Inggris akan kehilangan sekiranya 3.400 dari 12.800 personel jika May memimpin negara tersebut.
"Rencana Konservatif itu berarti potongan 400 juta poundsterling ke Kepolisian Metropolitan, dan juga pemangkasan sebesar 700 poundsterling per tahun ke pendanaan polisi nasional," tutur Khan yang merupakan politisi Partai Buruh itu.
Khumar Butt yang diketahui dengan nama panggila Abz itu berasal dari Barking, London Timur. Dia dipercaya memimpin trio jihadis dengan menabrakkan mobil van ke arah para pejalan kaki sebelum menusuk orang sembarangan di pub dan bar pada Sabtu malam waktu setempat.
Dalam video dokumenter tersebut, dia terlihat berdoa dengan bendera Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di samping seorang ulama terkenal. Mereka berdoa di tengah taman London kala itu.
Sementara pelaku teror lainnya, Rachid adalah pria 30 tahun keturunan Maroko dan Libya serta dikenal juga dengan nama Rachid Elkhdar yang memiliki identitas dengan dua tanggal lahir berbeda. Kedua pria itu tinggal di wilayah sama yakni di London bagian timur.
Mantan istri Rachid menuturkan menceraikan bekas suaminya karena tiba-tiba menjadi radikal pada kepercayaannya. Dia bahkan melarang putri mereka yang berusia 2 tahun untuk tidak menonton televisi dan menari.
"Dia (Rachid) mengatakan kalau menonton televisi bisa menjadikan anaknya homoseksual," pungkas Charisse O'Leary.
Sementara itu, Charisse mengaku meninggalkan Rachid karena lelah dengan keegoisan dirinya dan pandangan ekstrem tentang Islam. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi yang melakukan penyerangan di bandara Manchester akhirnya mendapatkan hukuman.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu warga di Inggris ikut dalam demo bela Palestina baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaDemonstrasi ini berlangsung pada Sabtu (11/11), berpusat di kota London.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaPemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca Selengkapnya