Detektor logam dipasang di Al-Aqsa, Palestina ultimatum Israel
Merdeka.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel segera mencopot detektor logam yang dipasang di Masjid Al-Aqsa. Sebagai ultimatum, Abbas memutus koordinasi keamanan dengan Israel.
"Jika Israel ingin koordinasi keamanan dimulai kembali, mereka harus menarik alat (detektor logam) tersebut," kata Abbas dalam pidatonya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/7).
Pemasangan alat detektor logam di gerbang kompleks Masjid Al-Aqsa sebagai respons atas pembunuhan dua polisi Israel. Hal ini memicu amarah warga Palestina dan Muslim dunia karena dianggap melanggar hak mereka untuk beribadah.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap kantor-kantor jaringan Al-Aqsa? Kantor-kantor jaringan Al-Aqsa telah dibom oleh jet-jet tempur Israel selama serangan-serangan sebelumnya di Gaza.
-
Kenapa Menteri Israel ingin menjatuhkan bom atom ke Gaza? Eliyahu, menteri beraliran kanan dari Partai Otzma Yehudit itu mengatakan salah satu pilihan Israel dalam perang di Gaza adalah menjatuhkan bom atom di wilayah itu.
-
Kenapa Israel menyerang masjid di Gaza? Serangan ini terjadi sehari setelah Israel menjatuhkan bom ke rumah sakit Al-Ahli Al-Arabi di Gaza yang menewaskan lebih dari 600 orang.
-
Apa perintah yang dikeluarkan Israel? Israel juga memerintahkan satu-satunya rumah sakit yang masih berdisi di Gaza, RS Eropa Gaza di Khan Younis, untuk dikosongkan.
-
Apa yang dipasang di Kampung Palestina? Seperti terpantau di lokasi, ornamen berupa bendera serta banner Palestina dipasang di tiap rumah warga. Selain itu, warga juga memasang bendera merah putih dan botol yang dicat serupa di sudut-sudut kampung tersebut. Permukiman ini semakin terlihat meriah, dengan adanya atribut Palestina dan bendera Indonesia.
-
Kenapa Israel menahan warga Palestina? Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina, sejak awal April 2024, lebih dari 3.660 warga Palestina ditahan dengan alasan administratif di penjara Israel.
Akibat hal tersebut, protes merebak dan pertikaian terjadi yang menyebabkan beberapa warga Palestina tewas dan lainnya terluka.
"Mereka pasti tahu pada akhirnya akan kalah, karena memang sudah tugas kami untuk mempertahankan keamanan di sisi kami di sini dan di sisi mereka," imbuh Abbas.
Pernyataan Abbas ini juga sebagai respons atas dipasangnya kamera pengawas CCTV di pintu masuk ke Kota Suci Yerusalem. Kamera pengawas itu dilengkapi alat pemindai infra merah dan sinar-X.
Warga Palestina bernama Hussein Da'na, 76 tahun, mengatakan kepada Aljazeera, dia menolak pemasangan kamera karena sangat merugikan warga Palestina.
"Kamera ini dipasang untuk mengidentifikasi wajah orang yang dilarang masuk masjid," kata dia.
"Kami salat tiap subuh di sini dan polisi menyerang kami. Saya akan tetap salat di sini sampai Israel mencopot semua yang sudah dipasang," lanjut dia.
Kamera yang dipasang Israel ditaruh di pintu masuk Gerbang Singa. Polisi Israel melarang wartawan mendekati gerbang.
Gilad Erdan, menteri keamanan publik Israel, memberi peringatan akan potensi "ketidakstabilan skalan besar." Hal tersebut kemungkinan besar terjadi di Tepi Barat, daerah yang berada di luar kendali Abbas.
Erdan menyatakan Israel pada akhirnya mungkin menyingkirkan detektor logam tersebut setelah peninjauan ulang. Alternatifnya, kemungkinan polisi akan menambah pasukan keamnan di pintu masuk kompleks masjid dan memasang CCTV dengan kemampuan deteksi wajah.
"Banyak, walau bagaimanapun, jemaat yang dikenal polisi, yang sudah biasa beribadah di sana, dan orang-orang lanjut usia dan seterusnya, sehingga direkomendasikan untuk menghindari penggunaan detektor logam," kata Erdan kepada Army Radio sebagaimana dikutip Reuters, menyiratkan hanya orang-orang tertentu yang mesti melalui pemeriksaan tambahan.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang warga Palestina khusyuk melaksanakan salat Jumat, para polisi Israel tampak terus mondar-mandir melakukan pengawasan.
Baca SelengkapnyaHamas menyebut aturan tersebut sebagai cerminan kekejian Zionis.
Baca SelengkapnyaSejumlah tentara Israle menyerbu kantor biro Aljazeera di Ramallah, Tepi Barat dan memerintahkan untuk tutup dalam waktu 45 hari.
Baca SelengkapnyaMajelis Umum PBB kemarin mengeluarkan resolusi yang menyatakan Israel harus keluar dari wilayah pendudukan Palestina dalam waktu 12 bulan.
Baca SelengkapnyaIni pertama kalinya Menteri Keamanan Nasional Israel itu menyerbu Al-Aqsa sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Abbas sangat terharu mendengar penyataan tegas Prabowo dalam KTT tersebut.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR Desak Implementasi Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Baca SelengkapnyaSejumlah ormas Islam tergabung dalam Aksi Gabungan Tripilar menggelar aksi unjuk rasa membela kemerdekaan Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Israel bersenjata lengkap itu melakukan pengawasan ketat terhadap warga Palestina yang hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel mengebom suatu lokasi di Gaza utara bertubi-tubi untuk memastikan tawanan Hamas tewas.
Baca SelengkapnyaAksi berakhir pada pukul 10.00 WIB. Arus lalu lintas di sekitar lokasi berangsur normal.
Baca SelengkapnyaPresiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mendorong terwujudnya perdamaian antara Israel dengan Palestina
Baca Selengkapnya