Donald Trump Kritik NASA: Bulan Bagian Planet Mars
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kontroversi. Kali ini dia berpendapat bahwa bulan bagian dari planet Mars. Pendapat kontroversial yang dilontarkan pada Jumat 7 Juni itu sontak membuat para peminat astronomi terkejut.
Dilansir dari The Guardian, Sabtu (8/6), Donald Trump dalam cuitannya di Twitter dinilai mengomentari kebijakan luar angkasa pemerintahannya sendiri.
"Untuk semua uang yang kita keluarkan, NASA tidak boleh berbicara tentang pergi ke bulan. Kita telah melakukannya 50 tahun lalu," cuitnya.
-
Apa penemuan NASA di Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
-
Siapa yang mengaku berasal dari Planet Mars? Seorang anak ajaib asal Rusia mengklaim di depan umum bahwa dia berasal dari planet Mars.
-
Apa yang NASA temukan di Mars? GCMS memanaskan sampel untuk memisahkan bahan-bahan di dalamnya, dan analisis lanjutan menunjukkan bahwa ini bisa saja membakar bahan organik yang seharusnya ditemukan.
-
Bagaimana Mars berbeda dari Bumi? Tidak seperti Bumi, yang memiliki kerak lempeng benua yang saling bertautan dan mengambang di atas mantel kentalnya, Mars saat ini umumnya dianggap sebagai planet satu lempeng yang pernah memiliki gunung berapi aktif.
-
Apa yang ditemukan NASA di Mars? Para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan tempat yang paling memungkinkan untuk keberadaan kehidupan di Mars.
"Mereka harus fokus pada hal-hal yang jauh lebih besar yang kita lakukan, termasuk Mars (di mana Bulan adalah bagiannya), Pertahanan dan Sains!" lanjutnya.
Banyak pihak menyayangkan komentar Trump tersebut, karena menurut mereka sudah jelas bulan adalah satelit alami Bumi, bukan bagian dari Mars. Meskipun jarak rata-rata Mars ke bulan lebih dekat, yakni 140 mil (setara 225 kilometer), namun lintas revolusinya mengikuti Bumi, bukan ke Planet Merah.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari NASA terkait pernyataan Trump tersebut. Terlepas dari apakah bulan adalah bagian dari Mars, pendapat Trump tersebut memicu kejutan ganda, lantaran sebelumnya ia mengaku antusias dengan rencana napak tilas ke bulan.
Kritiknya terhadap rencana NASA untuk mendarat di bulan muncul hanya tiga pekan setelah dia terang-terangan mendukung gagasan tersebut. Pada 13 Mei 2019, Trump mencuit, "Kami akan kembali ke bulan."
Para Maret lalu, Kepala NASA Jim Bridenstine - yang ditunjuk oleh Trump - mengumumkan rencana mengirim astronot AS ke bulan pada 2024 mendatang. Sementara pada Oktober 2018, Wakil Presiden AS Mike Pence menyatakan harapannya warga AS bisa kembali mendarat di bulan.
"Tekad kami adalah untuk melihat orang Amerika kembali ke bulan dalam waktu dekat," ujarnya.
Meski menuai kontroversi, namun beberapa pihak melihat sudut pandang lain dari pernyataan Trump tersebut. Ada yang beranggapan kemungkinan cuitan Trump tersebut merupakan kritik terhadap rencana NASA yang lebih luas, untuk menguji coba perjalanan ke Mars via bulan.
Muncul pula dugaan, komentar kontroversial itu dilontarkan Trump akibat provokasi oleh saluran televisi Fox Business. Satu jam sebelum Trump mengunggah cuitannya, presenter Fox, Neil Cavuto menyatakan keraguannya terhadap Trump atas rencana perjalanan ke satelit alami Bumi itu.
"NASA memfokuskan kembali pada bulan, jenis pencarian berikutnya, jika Anda mau, tetapi bukankah kita melakukan hal ini beberapa dekade lalu?" cuit Cavuto.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari Trump ataupun Gedung Putih terkait kontroversi di atas.
Reporter: Happy Ferdian Syah UtomoSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Reaksi Putin Saat Google AI Sebut Foto Pendaratan AS di Bulan Palsu, Sedangkan Foto China Asli
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca SelengkapnyaMeski Bersahabat dengan Elon Musk, Tapi Donald Trump Konsisten Tentang Mobil Listrik
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaIni kondisi kemungkinan yang akan terjadi pada bendera AS yang konon pernah ditancapkan di Bulan.
Baca SelengkapnyaElon Musk membantah kabar bahwa dirinya akan mendonorkan sperma untuk kehidupan di Mars.
Baca SelengkapnyaDonald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.
Baca SelengkapnyaIni hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaKekayaan Trump sebagian besar berasal dari raksasa bisnisnya di sektor real estate.
Baca SelengkapnyaTata Surya merupakan sebuah sistem yang memukau dengan keelokan alam semesta yang luar biasa. Terpusat pada Matahari, tata surya terdiri dari 8 planet.
Baca Selengkapnya