Dua Biarawati di AS Selewengkan Dana Rp 7,3 Miliar Buat Main Judi
Merdeka.com - Dua biarawati dari sekolah Katolik di California, Amerika Serikat, mengaku telah menggelapkan uang senilai USD 500.000 (Rp 7,3 miliar). Keduanya mengaku menyalahgunakan dana dari Sekolah St. James di kota Torrance, dekat Los Angeles, untuk berjudi di Las Vegas.
Suster Mary Kreuper yang telah bekerja menjadi kepala sekolah selama 29 tahun dan Suster Lana Chang yang telah bekerja sebagai guru selama 20 tahun di sekolah tersebut mencuri uang sekolah selama periode setidaknya satu dekade. Mereka pun mengaku menggunakan uang tersebut untuk perjalanan dan perjudian.
Kedua biarawati yang dikenal berteman baik itu baru saja pensiun dari jabatannya ketika ulah mereka terbongkar. Menurut Keuskupan Los Angeles, kasus penggelapan uang ini diketahui setelah dilakukan audit rutin.
-
Dimana saja lokasi judi di Amerika? Sejumlah kota di AS yang terkenal dengan aktivitas perjudiannya ialah Las Vegas, New Jersey, Pennsylvania, hingga Delaware.
-
Siapa yang terlibat perjudian di Medan? Pria yang saat itu menjabat sebagai Bareskrim, mulai mengusut kasus perjudian di Kota Medan dan mengungkap dalang dibalik praktik perjudian tersebut.Hoegeng pun dalam operasinya berhasil menggerebek beberapa tempat perjudian di Kota Medan.Pada saat itu, ia juga berhasil mengungkap bahwa oknum di balik kasus perjudian tersebut adalah orang-orang yang ada di tubuh TNI.
-
Judi apa yang berhasil dibongkar? 'Telah melakukan penangkapan dan penahanan terhadap 66 orang tersangka judi online. Sedangkan untuk judi sabung ayam, kami melakukan penahanan terhadap 20 orang yang berperan sebagai penyelenggara,' ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat jumpa pers, Rabu (31/7).
-
Kapan peristiwa itu terjadi di kasino? Peristiwa itu terjadi di Marina Bay Sands Casino yang terkenal di Singapura pada 22 Juni.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Gereja Katolik St James menyatakan bahwa kedua biarawati tersebut mengaku menyesal atas perbuatan mereka. Untuk saat ini, pihak gereja telah melaporkan tindakan ini kepada polisi, namun tidak ada tuntutan kriminal yang akan diajukan terhadap keduanya.
"Para suster telah mengakui penyelewengan dana tersebut dan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan," demikian pernyataan dikeluarkan pihak gereja, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (11/12).
"Komunitas kami prihatin dan merasa sangat kecewa dengan situasi ini. Kami pun menyesal karena telah menorehkan cidera pada hubungan panjang kami dengan pihak sekolah," tambah pernyataan itu.
Sementara itu, monsignor gereja Michael Meyers menyatakan pesan disampaikan dua biarawati tersebut.
"Suster Mary dan Suster Lana telah menyatakan kepada saya dan meminta saya menyampaikan pada kalian, bahwa mereka merasakan penyesalan yang mendalam atas tindakan mereka dan meminta pengampunan serta doa dari kalian," kata Meyers.
Selain dua biarawati itu, para biarawati lain juga diduga terlibat dengan kasus ini. Mereka diduga menutup-nutupi ulah biarawati tersebut dengan cara menyetor sejumlah cek yang ditujukan untuk keperluan sekolah dan biaya lain ke rekening terpisah. Saat ini, pihak orangtua murid telah diberitahu mengenai kasus ini.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penonton pertandingan bisa memasang taruhan mulai Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Kedua atlet mendapatkan 20 persen dari nilai taruhan.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal dari penangkapan sejumlah anggota gangster beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaKeduanya terancam enam tahun pidana penjara. Keduanya telah ditahan.
Baca SelengkapnyaSindikat penyedia layanan judi online berhasil diungkap jajaran Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaKepala desa bernama Suhendri itu ditangkap Polres Brebes setelah terbukti melakukan korupsi dana desa Rp977,5 miliar.
Baca Selengkapnya"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja," kata Andri
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaPara bandar judi online menyetorkan uang tersebut kepada pegawai Komidigi secara tunai melalui kantor money changer.
Baca SelengkapnyaIroni Dua Pelajar di Sumsel jadi Promotor Judi Online, Diimingi Upah Rp1 Juta
Baca SelengkapnyaUang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi
Baca SelengkapnyaKedua tersangka itu sebelumnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait tindak pidana perjudian.
Baca SelengkapnyaKedua wanita tersebut masing-masing berinisial AA (19) dan GA (23).
Baca Selengkapnya