FOTO: Lantunan Musik Mahasiswi Cantik Palestina Hibur Anak-Anak Gaza yang Kehilangan Rumah
Tak dapat melanjutkan studi kedokteran karena peperangan, Rahaf Nasser menghabiskan hari-harinya dengan bermain musik di tengah reruntuhan Jalur Gaza.
Tak dapat melanjutkan studi kedokteran karena peperangan, Rahaf Nasser menghabiskan hari-harinya dengan bermain musik di tengah reruntuhan Jalur Gaza.
FOTO: Lantunan Musik Mahasiswi Cantik Palestina Hibur Anak-Anak Gaza yang Kehilangan Rumah
Seorang mahasiswi kedokteran Palestina, Rahaf Nasser memainkan musik di antara reruntuhan untuk menghibur anak-anak di Deir Al-Balah, Jalur Gaza, pada 5 Juni 2024. Tidak dapat melanjutkan studi kedokterannya karena peperangan, Rahaf Nasser menghabiskan hari-harinya dengan bermain musik di tengah reruntuhan Jalur Gaza. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha
Dia menggunakan kecintaannya pada musik tersebut untuk menghibur anak-anak Jalur Gaza yang kehilangan rumah. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha
"Aku kehilangan semua ingatanku, semua mainan masa kecilku, di rumahku. Jadi, aku datang ke sini tanpa apa pun, kami tidak bisa membawa apa pun. Semua alat musikku kutinggalkan di sana. Jadi, aku meminjam milik teman ayahku gitar," kata Rahaf Nasser kepada Reuters. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha
Rahaf Nasser meninggalkan rumahnya selama serangan militer Israel di daerah tersebut dan mengungsi ke Deir al-Balah bersama keluarganya. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha
Karena tidak dapat melanjutkan studi kedokterannya, Nasser menghabiskan hari-harinya dengan bermain lagu di reruntuhan bangunan atau di atap rumah yang menghadap ke lingkungan barunya. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha
Terlepas dari kecintaannya pada musik, Nasser berharap dapat melanjutkan gelar kedokterannya dan membantu banyak orang di Jalur Gaza. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha
Israel telah mengepung dan menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza sejak melancarkan serangan sebagai pembalasan atas serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza mengungkapkan, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 37.000 orang. Foto: REUTERS/Moaz Abu Taha