Garda Revolusi Iran sebut AS, Inggris dan Israel dalang kerusuhan
Merdeka.com - Garda Revolusi Iran menyebut pasukannya bersama masyarakat Iran berhasil mengalahkan kerusuhan yang dibuat oleh pihak asing. Mereka meyakini Amerika Serikat dan Israel adalah dalangnya.
"Masyarakat revolusioner Iran bersama puluhan ribu pasukan Basij, polisi dan Kementerian Intelijen telah memecahkan rangkaian kerusuhan yang diciptakan oleh Amerika Serikat, Inggris, rezim Zionis (Israel), Arab Saudi, orang-orang munafik (Mujahidin) dan monarkis," demikian pernyataan pasukan tersebut melalui situs berita Sepahnews, Minggu (7/1).
Menurut televisi pemerintah, DPR melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri dan Intelijen, kepala polisi Iran dan wakil komandan Garda Revolusi hari ini. Pertemuan yang tertutup ini dilakukan untuk membahas kerusuhan yang terjadi selama seminggu, dilansir dari Reuters, Minggu (7/1).
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Siapa yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Tel Aviv? Kelompok perlawanan Houthi di Yaman hari ini mengklaim serangan drone ke Ibu Kota Tel Aviv, Israel yang terjadi tadi pagi.
-
Siapa presiden Iran yang baru terpilih? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7).
-
Apa yang diakui oleh tentara Israel? Sebuah laporan yang diterbitkan harian terkemuka Israel, Haaretz, pada Minggu (31/3) menyatakan tentara dan perwira Israel mengakui sebagian besar korban tewas yang diidentifikasi oleh tentara sebagai 'teroris' selama perang di Jalur Gaza sebenarnya adalah warga sipil.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel? 'Al-Jazeera menerbitkan adegan-adegan yang memperlihatkan tentara pendudukan menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia di Jalur Gaza, menunjukkan para tahanan diikat dengan tali dan memaksa mereka memasuki rumah-rumah yang hancur atau mencari bahan peledak dan terowongan,' tulis unggahan.
Sementara itu, masyarakat pendukung pemerintah juga ikut melakukan demonstrasi sebagai serangan balasan demo anti pemerintah selama seminggu yang lalu.
Para pendemo pendukung pemerintah meneriakkan hujatan untuk AS, Israel dan Inggris. "Kematian untuk Amerika", "Kematian bagi Israel", "Kematian untuk Inggris" "Mati untuk para penganiaya!".
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan Israel yang menargetkan markas militer di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaMata-mata Israel ini ditangkap dalam sebuah operasi pasukan intelijen Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan IRNA, tiga agen itu ditangkap di daerah pegunungan yang berada di perbatasan antara Iran dan Afghanistan.
Baca SelengkapnyaEksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaAli Khamenei tidak memberikan rincian mengenai waktu dan luasnya serangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSerangan ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, mendapat dukungan dari warganya.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaMedia AS yang pertama melaporkan Israel menyerang Iran.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Israel bulan lalu, menembakkan ratusan rudal dan drone.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
Baca Selengkapnya