Ikan Purba dari 420 Juta Tahun Lalu Ditemukan Masih Hidup, Pernah Muncul di Indonesia
Merdeka.com - "Ikan fosil" yang sudah ada sebelum masa dinosaurus dan dikira sudah punah ditemukan masih hidup di pesisir Madagaskar.
Sekelompok pemburu hiu dari Afrika Selatan tak sengaja menemukan ikan purba itu.
"Ikan fosil berkaki empat" yang dikenal dengan nama "coelacanth" ditemukan masih hidup di pesisir Madagaskar, Samudera Hindia Barat. Demikian menurut laporan Mongabay News, seperti dilansir laman The Archeologist, pekan ini.
-
Bagaimana cara hiu ini berburu? Dengan ekor panjangnya, mereka memiliki keahlian menggembalakan ikan sebelum secara efektif menggunakan ekornya untuk membuat ikan pingsan dan mengambilnya sebagai mangsa.
-
Dimana hiu itu ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan hiu hantu ini? Habitatnya membuat mereka sulit dipelajari dan dipantau, artinya kita tidak tahu banyak tentang biologi atau status ancamannya.
-
Bagaimana hiu pasir berburu mangsa? Mereka akan mengumpulkan udara di dalam perutnya dari atas permukaan dan pada akhirnya akan mengambang.
-
Siapa yang menemukan senjata berburu itu? Senjata berburu dari era pra-Hispanik itu ditemukan di serambi Gua Harta Karun di Cadereyta de Montes, Queretaro. Alat berburu itu berupa tombak dan dua anak panah kayu dari abad pertama. Menurut rilis resmi dari INAH, penemuan itu dilaporkan oleh anggota Asosiasi Penjelajah Gua Queretaro.
-
Mengapa arkeolog berpendapat gambar itu menggambarkan jaring? Para peneliti mengatakan, 'lokasi sentral ikan, di dalam garis kisi yang melapisi ikan dengan jelas dan yang ukurannya melebihi ikan, secara keseluruhan menunjukkan bahwa kisi-kisi tersebut menggambarkan suatu bentuk wadah seperti jaring atau perangkap, tempat ikan terjerat.'
Menurut laporan, penemuan itu terjadi karena para pemburu menggunakan jaring insang untuk menangkap hiu.
Jaring berteknologi tinggi yang dipasang di kedalaman laut itu bisa menjangkau lokasi di mana coelacanth berkumpul, biasanya di sekitar 100-150 meter di bawah permukaan laut.
Ikan yang sudah ada sebelum masa dinosaurus itu muncul dari kepunahan pada 1938. Sejak itu baru kali pertama ikan itu ditemukan masih hidup. Temuan itu sontak membuat ilmuwan terkejut. Ilmuwan sudah mengidentifikasi ikan itu sebagai anggota dari spesies "Latimeria chalumnae" dengan delapan sirip, badan lebar, dan punya corak di tubuhnya.
Penemuan ikan ini diyakini sebagai dampak dari meningkatnya permintaan sirip dan minyak ikan hiu. Banyaknya permintaan membuat penggunaan jaring insang juga lebih gencar karena jaring itu bisa menyelam lebih dalam dari jaring ikan biasa.
"Ketika kami lebih mendalaminya, kami terkejut dengan jumlah banyaknya ikan yang tertangkap," kata Andrew Cooke, kepala peneliti yang belum lama ini menerbitkan laporannya di Jurnal Sains Afrika Selatan.
Namun dalam laporan itu Cooke juga menyoroti munculnya ancaman baru bagi kelangsungan hidup biota laut di tengah meningkatkan perburuan ikan hiu di perairan internasional.
Lebih dari 120 spesies ikan purba yang pernah ada di bumi dinyatakan telah punah. Saat ini tinggal tersisa 2 spesies lagi yang hidup dan berada di habitatnya yaitu Latimeria Chalumnae (Comoro Coelacanth) dan Latimeria Manadoensis (Indonesia Coelacanth).
Ikan purba yang terakhir ini hanya terdapat di perairan Manado Tua, Manado, Sulawesi Utara. Replika ikan ada di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara di Jalan WR Supratman.
Menurut Petugas Museum Robby Kolibu kepada merdeka.com 2014 lalu, Coelacanth telah dianggap punah pada 65 juta tahun silam.
Sekitar tahun 1938 seekor Coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di Chalumna, Pulau Comoro, Afrika Selatan. Kemudian penemuan yang sama juga terjadi di Manado pada 1998 lalu.
"Ikan sejenis ditemukan oleh nelayan di perairan Manado Tua tepatnya di teluk Manado dan dikenali oleh para pakar sebagai ikan Coelacanth," kata Robby.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak hewan purba yang konon masih hidup di zaman prasejarah, dan beberapa di antaranya bahkan tinggal di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSpesies baru ini ditemukan di Sungai Finke (Larapinta), Australia.
Baca SelengkapnyaPenemuan hewan aneh dan misterius ini menghebohkan Jepang.
Baca SelengkapnyaKeberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaSpesies baru hiu purba terungkap setelah ilmuwan meneliti gigi berusia 300 juta tahun.
Baca SelengkapnyaSejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
Baca SelengkapnyaHewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengidentifikasi spesies baru ini melalui fosil pelat gigi yang ditemukan di danau.
Baca SelengkapnyaHiu pemilik gigi ini dianggap sebagai raksasa zaman purba karena panjangnya sampai belasan meter.
Baca SelengkapnyaFosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaJutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca Selengkapnya