Ilmuwan Temukan Fosil Lumba-Lumba Jenis Baru, Deretan Giginya Terbentang Lebar
Para peneliti menamakan fosil tersebut Aureia rerehua.

Para peneliti menamakan fosil tersebut Aureia rerehua.

Ilmuwan Temukan Fosil Lumba-Lumba Jenis Baru, Deretan Giginya Terbentang Lebar
Para ilmuwan menemukan fosil lumba-lumba dan berhasil mengidentifikasi jenisnya. Menurut para peneliti dari Universitas Otago, Selandia Baru, lumba-lumba memiliki cara makan yang unik.
Para peneliti menamakan fosil tersebut Aureia rerehua, hasil penelitian mereka diterbitkan dalam Journal of Royal Society of New Zealand dengan memberi nama fosil tersebut Aureia rerehua.
Peneliti utama Shane Meekin mengatakan fosil tersebut ditemukan bertahun-tahun yang lalu, namun baru-baru ini diidentifikasi dan diberi nama setelah dipelajari oleh para peneliti.

Fosil ini ditemukan di sebuah tambang di Lembah Hakataramea dan disimpan di Museum Geologi Otago, bersama dengan harta karun prasejarah lainnya, dikutip dari Phys.org, Jumat (5/4).
Gigi lumba-lumba ini terbentang lebar dan diperkirakan menempel di sekitar ikan, seperti keranjang lebar.
Meekin mengatakan hal ini tidak biasa karena lumba-lumba purba lainnya di daerah tersebut biasanya menggunakan giginya untuk menyerang mangsa.

Aureia memiliki ukuran yang kecil dengan tengkorak yang lemah dan leher yang fleksibel, memungkinkannya untuk berburu di perairan dangkal. Nama Aureia diambil dari bahasa Māori, "aurei" yang berarti peniti jubah yang menyerupai giginya, dan "rerehua" yang berarti indah, mengacu pada keadaan spesimen yang terawetkan dengan baik.
Meekin mengatakan penemuan ini menunjukkan ada banyak fosil lumba-lumba di satu wilayah kecil, yang bentuknya sangat bervariasi.
“Hal ini menunjukkan bahwa hewan yang tampak serupa dapat hidup berdampingan jika mereka menjelajahi relung ekologi yang berbeda,” katanya.
“Hal ini juga menunjukkan bahwa lumba-lumba prasejarah awal menggunakan banyak strategi makan yang berbeda untuk menjelajahi tempat yang berbeda, itulah sebabnya mengapa begitu banyak jenis lumba-lumba yang punah telah diambil dari lokasi fosil seperti lembah Hakataramea.”
Hakataramea merupakan bagian dari geopark Waitaki Whitestone, geopark UNESCO pertama di Selandia Baru yang tercipta karena banyaknya fosil di kawasan tersebut.