Israel mundur dari pencalonan Dewan Keamanan Tidak Tetap PBB
Merdeka.com - Israel menarik diri dari persaingan melawan Jerman dan Belgia untuk memperebutkan kursi Dewan Keamanan Tidak Tetap PBB, yang dialokasikan untuk Eropa Barat dan Kelompok Lain, Jumat (4/5).
"Setelah berkonsultasi dengan mitra kami, termasuk teman-teman baik kami, Negara Israel telah memutuskan untuk menunda pencalonannya mendapatkan kursi di Dewan Keamanan," ujar delegasi Israel kepada PBB, dikutip dari Haaretz, Sabtu (5/5).
Namun, ia menambahkan Israel akan tetap menggunakan haknya untuk berpartisipasi dalam kegiatan PBB di tahun mendatang, termasuk di Dewan Keamanan, dengan penekanan pada pembangunan dan inovasi dunia.
-
Apa yang dilakukan massa bela Palestina? Ratusan warga yang tergabung dari Majelis Ormas Islam (MOI) menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12).
-
Siapa yang menjadi korban serangan di Palestina? Puluhan ribu warga Palestina telah menjadi korban, termasuk perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel kepada pekerja PBB di Gaza? Pihak berwenang di Gaza, Palestina kemarin melaporkan, militer Israel menembak mati seorang pekerja LSM asing dan melukai seorang lainnya di Kota Rafah, Gaza selatan.
-
Kenapa warga Palestina di Gaza diserang? Serangkaian serangan demi serangan terus diluncurkan oleh tentara Israel. Akibatnya, sudah banyak warga Palestina yang meninggal dunia. Bahkan mirisnya, korban termasuk anak-anak.
-
Dimana aksi damai bela Palestina berlangsung? Ratusan warga yang tergabung dari Majelis Ormas Islam (MOI) menggelar aksi damai bela Palestina di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12).
-
Siapa yang menjadi korban pembantaian di Gaza? Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
Pada bulan April, Dewan Keamanan PBB menyerukan penyelidikan bentrokan di perbatasan Israel dengan Gaza yang menyebabkan 15 warga Palestina tewas selama kampanye 'March of Return', yakni serangkaian protes massa di sepanjang perbatasan menjelang Nakba Day 15 Mei.
Sejauh ini, 45 warga Palestina telah tewas sejak protes dimulai enam minggu lalu.
Ada 15 negara di dewan itu, dengan lima negara yang duduk sebagai anggota tetap, yakni China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Bersama dengan sepuluh anggota terpilih dengan masa jabatan dua tahun.
Lima kursi non permanen akan diperebutkan tahun ini, dan Majelis Umum PBB akan mengadakan pemilihan bulan depan untuk memutuskan negara mana yang mendapatkannya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa Nakba merupakan pengusiran massal terhadap ratusan ribu warga Palestina pada 1948. Peristiwa ini terjadi seiring dengan pembentukan negara Israel.
Baca SelengkapnyaPara demonstran meminta digelarnya pemilihan umum dini dan menggulingkan Netanyahu.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza ketika Amerika Serikat memilih abstain.
Baca SelengkapnyaBanyak anak-anak dan pengungsi menjadi korban. Mereka dibakar hidup-hidup dalam serangan biadab yang dilancarkan Israel.
Baca SelengkapnyaAksi damai solidaritas untuk Palestina itu dimotori Komite Solidaritas untuk Palestina dan Yaman (KOSPY).
Baca SelengkapnyaSelain itu, hampir 600 tentara Israel juga dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaIsrael menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, militer Israel mengumumkan kematian dua tentaranya, termasuk seorang perwira dari Brigade Givati.
Baca SelengkapnyaLebih dari 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita termasuk di antara mereka yang tewas
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca SelengkapnyaRatusan mayat ditemukan dikubur secara massal di kompleks RS Al-Shifa dan RS Nasser di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaKekerasan Israel juga meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Baca Selengkapnya