Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika 60 Beruang Kutub Kepung Sebuah Desa di Rusia

Ketika 60 Beruang Kutub Kepung Sebuah Desa di Rusia beruang kutub rusia. ©WWF Russia

Merdeka.com - Sejumlah beruang kutub "menyerang" sebuah desa di Rusia yang jaraknya jauh di sebelah utara untuk mencari makanan. Para pejabat menyerukan "patroli beruang' di sekitar desa dan meminta warga mengurangi aktivitas di luar. Menurut pecinta lingkungan, perubahan iklim adalah salah satu penyebab beruang-beruang itu "mengepung" desa Rusia tersebut.

Tatyana Minenko, kepala "Patroli Beruang" desa Ryrkaypiy, Rusia, mengatakan kepada Kantor Berita Rusia RIA Novosti, jumlah beruang kutub yang telah turun di Ryrkaypiy, wilayah Chukotka Rusia, kian bertambah dalam beberapa hari terakhir dan hari ini ada sekitar 60 beruang.

Dilansir dari CNN, Jumat (6/12), kemarin World Wide Fund for Nature (WWF) Rusia menyatakan beruang itu memakan bangkai anjing laut yang berada di pantai desa sejak musim gugur.

"Hampir semua beruang kurus," ucap Minenko, dikutip dari WWF. "Di antara mereka ada yang dewasa, muda, ada juga yang betina dengan anak-anaknya," tambahnya.

Menurut WWF, beruang kutub sering terlihat di daerah sekitar desa, namun jumlah yang "banyak" seperti itu terjadi dalam beberapa hari saja.

WWF mengatakan Relawan dan warga telah mulai berpatroli di sekitar desa, seperti sekolah dan taman kanak-kanak untuk menghindari serangan dari beruang. Seluruh kegiatan yang diadakan di luar telah dibatalkan dan anak-anak diantar ke sekolah dengan bus.

"Kondisi psikologis di desa sangat sulit, para wanita khawatir karena anak-anak mereka berjalan ke sekolah," ucap Anatoly Kochnev, ilmuwan di Institut Studi Biologi Utara Rusia kepada kantor berita TASS.

Kochnev menambahkan, lima tahun sebelumnya tidak lebih dari tiga hingga lima beruang yang mendekati desa. Menurut TASS, jumlah populasi di Ryrkaypiy sekitar 500 penduduk.

"Kami mencoba mengendalikan situasi, namun tidak ada yang tahu apa yang terjadi di sana dalam 3-5 tahun," ucap Kochnev. "Jika populasi walrus berkurang, beruang kutub tidak akan pergi dari sana, tapi mereka akan terus lapar."

Dia mengatakan biasanya beruang tetap tenang saat mereka mendekati manusia. Menurut TASS, terakhir kali seekor beruang membunuh manusia di Ryrkaypiy pada 2011.

Suhu Lebih Hangat jadi Penyebabnya

Para Ilmuwan mengatakan cuaca yang luar biasa hangat di daerah tersebut menyebabkan es mencair dan memengaruhi kebiasaan berburu beruang.

"Jika esnya cukup kuat, maka beruang akan ke laut untuk berburu anjing laut atau hewan laut lainnya," ucap Mikhail Stishov, koordinator proyek WWF-Rusia untuk konservasi Keanekaragaman Hayati Arktik.

"Situasi itu merupakan kondisi yang wajar," katanya. "Kita perlu beradaptasi dengan kondisi ini sehingga tidak ada manusia dan beruang yang menderita."

Desa Ryrkaypiy terletak di dekat pantai Samudera Arktik dan menghadap Pulau Wrangel, atau bisa dikenal sebagai "rumah bersalin" untuk beruang kutub.

Reporter Magang: Denny Adhietya

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan

Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.

Baca Selengkapnya
Video Viral Keluarga yang Ketakutan Diganggu Beruang Saat Piknik di Taman, Makananya Diacak-acak
Video Viral Keluarga yang Ketakutan Diganggu Beruang Saat Piknik di Taman, Makananya Diacak-acak

Video ini viral di media sosial dan telah ditonton jutaan kali di TikTok.

Baca Selengkapnya
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen

Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.

Baca Selengkapnya
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung

Kawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.

Baca Selengkapnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya

Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Relawan Evakuasi Anjing dan Kucing Terlantar di Desa-Desa Terdampak Erupsi Gunung Ruang
FOTO: Aksi Relawan Evakuasi Anjing dan Kucing Terlantar di Desa-Desa Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Anjing dan kucing itu terlantar setelah orang-orang meninggalkan desa untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran

Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan

Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ribu Burung Hantu Bakal Ditembak Mati, Penyebabnya Karena Membahayakan
Ratusan Ribu Burung Hantu Bakal Ditembak Mati, Penyebabnya Karena Membahayakan

Apa motif di balik pemusnahan massal burung hantu itu?

Baca Selengkapnya
Kera Liar Ngamuk saat Ditangkap, 1 Warga Garut Meninggal dan 2 Lainnya Luka
Kera Liar Ngamuk saat Ditangkap, 1 Warga Garut Meninggal dan 2 Lainnya Luka

Seorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.

Baca Selengkapnya
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku

BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.

Baca Selengkapnya