Ketika orang terpandai dunia merasa tak lagi diterima di AS
Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) dirasa tidak lagi menjadi negara bersahabat bagi Professor Stephen Hawking. Orang terpintar di dunia ini mengaku merasa tidak diterima AS, apalagi setelah Presiden Donald Trump mulai berkuasa.
Pengakuan itu diungkapkannya dalam wawancara dengan Good Morning Britain, demikian dilansir stasiun televisi City AM, Senin (20/3). Dia mengaku khawatir perubahan sistem politik di negara adidaya tersebut ke sayap kanan, yang berarti lebih otoriter.
Meski begitu, dia menyebut Amerika tetap menjadi tempat yang disukainya dan memuji-mujinya. Tetapi dia bimbang untuk kembali ke sana.
-
Mengapa Stephen Hawking menjadi ateis? 'Sebelum kita memahami ilmu pengetahuan/sains, wajar untuk percaya bahwa Tuhan menciptakan alam semesta. Akan tetapi, sekarang ilmu pengetahuan menawarkan penjelasan yang lebih menyakinkan,'
-
Siapa yang mungkin merasa tidak nyaman dengan orang cerdas? Orang lain mungkin merasa tidak nyaman ketika berada di sekitar mereka atau merasa seperti mereka harus bersaing dengan kecerdasan mereka.
-
Mengapa Hawking dianggap 'genius biasa'? “Ketika kita melihat ilmuwan yang bekerja pada waktu yang sama, setidaknya dalam bidang fisika yang sama dengannya (Einstein), tidak ada ilmuwan yang dapat menandingi produktivitas dan dampak sainsnya. Einstein benar-benar sendirian (dalam segi kegeniusan),“ Sedangkan Stephen Hawking diilustrasikan sebagai genius ‘biasa’ karena dalam penelitiannya, Barabási menyadari bahwa ada setidaknya enam ilmuwan lainnya yang bekerja dalam area yang sama dengan Hawking dan memiliki dampak yang bahkan lebih besar dibandingkan Hawking.
-
Siapa yang cemas dengan AS kalah teknologi? Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya disebut kalah dalam perlombaan pengembangan teknologi canggih dengan China.
-
Bagaimana orang cerdas bisa merasa kecewa? Mereka menetapkan standar yang sulit untuk dicapai, dan ketika mereka gagal memenuhi harapan ini, mereka bisa merasa kecewa dan stres. Hal ini dapat mengganggu perasaan bahagia mereka.
-
Siapa Astronot yang kehilangan negaranya? Pada 1991, astronot veteran Sergei Krikalev melakukan misi rutin ke stasiun luar angkasa.
"Saya senang jika kembali ke sana lagi dan bertemu dengan ilmuwan lain, tetapi saya takut bahwa saya tidak akan diterima," ujarnya, sembari menambahkan kebijakan lingkungan menjadi alasan kekhawatirannya.
"Dia harus mengganti Scott Pruitt dari Badan Perlindungan Lingkungan. Perubahan iklim adalah satu dari bahaya yang kita hadapi, dan satu-satunya yang bisa kita cegah. Hal itu mengubah Amerika secara buruk, dan mencegahnya untuk memenangi pemilihan keduanya. Amit-amit."
Hawking menyebut Trump bisa menang berkat mereka yang kehilangan hak untuk memilih oleh elite pemerintahan dalam revolusi melawan globalisasi. Selain soal Trump, dia juga mengomentari soal Brexit dan mengatakan Uni Eropa mengancam status Inggris sebagai pemimpin dunia di bidang ilmu dan inovasi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hawking banyak ditanyai mengenai pandangannya mengenai keberadaan Tuhan dan kepercayaan yang ia anut.
Baca SelengkapnyaAlbert Einstein seorang fisikawan ternama punya adab ketika ditawari menduduki kekuasaan di Israel.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaPenasaran apa saja hal-hal kontroversial dari Stephen Hawking?
Baca SelengkapnyaBeragam cara dilakukan pemerintah Israel agar Albert Einstein mau menjadi Presiden kedua di negara itu.
Baca SelengkapnyaKeduanya adalah orang-orang jenius. Tapi ternyata ada perbedaan 'level' kejeniusannya. Apa itu?
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaDi balik kecerdasan Isaac Newton, ternyata ia malas membagi ilmunya. Ini buktinya.
Baca SelengkapnyaApa yang dikatakannya ternyata benar-benar terjadi saat ini.
Baca SelengkapnyaDua ilmuwan legendaris yang punya cerita persaingan bisnis dan pribadi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca Selengkapnya