Laporan PBB Sebut Israel Jual Senjata ke Militer Myanmar
Merdeka.com - Misi pencarian fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin menyerukan embargo penjualan senjata ke Myanmar dan target pemberlakuan sanksi dagang pada bisnis yang memiliki hubungan dengan militer setelah ada temuan mereka terlibat mendanai pelanggaran hak asasi manusia.
Penyelidik PBB merinci bagaimana bisnis dijalankan militer Myanmar, juga disebut sebagai Tatmadaw, terlibat dalam sejumlah kekerasan dan dukungan finansial dalam operasi militer seperti pengusiran muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar dalam apa yang disebut sebagai 'genosida'.
"Pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis-bisnis militer ini memperkuat otonomi Tatmadaw dari pengawasan sipil dan memberikan dukungan keuangan untuk operasi Tatmadaw dengan beragam pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional," jelas Marzuki Darusman, pengacara hak asasi manusia Indonesia yang memimpin misi pencarian fakta dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Alaraby, Selasa (6/8).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Apa yang dilakukan Rohingya di Pekanbaru? 'Telah diamankan pengungsi Rohingya yang sedang mencari suaka di depan Kantor Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bukit Raya oleh Polresta Pekanbaru,' ujar Heri kepada merdeka.com Kamis (14/12).
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Israel diidentifikasi sebagai satu dari tujuh negara yang menjual senjata ke Myanmar sejak 2017.
Laporan itu menyampaikan, perusahaan milik negara Israel Aerospace Industries setuju menyediakan empat kapal penyerang cepat Super-Dvora Mk III kepada Angkatan Laut Myanmar, dimana dua di antaranya dikirimkan pada April 2017. Perusahaan swasta Israel, TAR Ideal Concepts, juga disebutkan dalam laporan itu.
"
Israel secara khusus mengizinkan transfer senjata yang dicakup oleh ATT [Perjanjian Perdagangan Senjata] pada saat negara itu mengetahui, atau seharusnya memiliki pengetahuan, bahwa senjata akan digunakan untuk melakukan kejahatan berat di bawah hukum internasional," jelas laporan tersebut.
Laporan itu mendesak PBB dan negara-negara anggota untuk segera menjatuhkan sanksi yang ditargetkan terhadap perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh militer dan menyarankan melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan yang tidak berafiliasi dengan militer.
Watchdog Global Witness menyebut laporan itu seruan lantang.
"Pemerintah global dan perusahaan yang menemukan diri mereka terhubung dengan perusahaan militer tak bisa lagi mengelak," kata pimpinan Watchdog Global Witness, Paul Donowitz.
PBB merilis laporan 444 halaman pada tahun 2018 yang menyebut persekusi militer Myanmar terhadap Mslim Rohingya yang juga disebut sebagai genosida. Awal tahun ini Amnesty International mengecam pemerintah Israel atas penjualan senjata ke negara-negara yang dituduh melakukan pelanggaran HAM berat, termasuk Myanmar.
"Perusahaan-perusahaan Israel terus mengekspor senjata ke negara-negara yang secara sistematis melanggar hak asasi manusia," kata laporan Amnesty.
"Seringkali senjata-senjata ini mencapai tujuan mereka setelah serangkaian transaksi, sehingga mengurangi pengawasan internasional dan aturan-aturan Israel itu sendiri."
Israel telah lama dituduh menjual senjata kepada pelanggar hak asasi manusia meskipun ada embargo senjata internasional, termasuk ke Afrika Selatan selama Apartheid, Rwanda selama genosida 1994, dan ke Sudan Selatan selama perang saudara yang brutal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa negara yang masih melakukan suplai minyak ke Israel yang digunakan untuk mengoperasikan jet tempur.
Baca SelengkapnyaLaporan ini telah disampaikan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca SelengkapnyaPBB memasukkan Israel ke dalam 'Daftar Hitam' pembunuh anak-anak. Namun, negara ini justru mengaku tentaranya paling bermoral di dunia.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
Baca SelengkapnyaDaftar hitam ini dipekirakan akan dipublikasikan pekan depan.
Baca SelengkapnyaTentara Israel Tembaki Konvoi Kendaran PBB di Gaza, Tewaskan Satu Pekerja Asing
Baca SelengkapnyaRudal yang dijatuhkan Israel di kamp pengungsian Nuseirat diduga berasal dari India.
Baca SelengkapnyaHubungan Israel-India semakin mesra sejak Narendra Modi menjabat sebagai Perdana Menteri India.
Baca SelengkapnyaMedia berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas.
Baca SelengkapnyaPerusahaan senjata di bawah Kementerian Pertahanan India menyetujui ekspor senjata ke Israel.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Palestina, mendesak penangguhan keanggotaan Israel di PBB.
Baca SelengkapnyaTingkah laku tentara Israel di media sosial kembali membuat geram jagat dunia maya.
Baca Selengkapnya