Lima kuburan massal baru ditemukan di desa Rohingya
Merdeka.com - Kantor berita The Associated Press (AP) memastikan penemuan lebih dari lima kuburan massal di sejumlah desa muslim Rohingya di Myanmar. Di desa itu diketahui militer dan massa Buddha pernah menyerang warga Rohingya.
AP mengatakan penemuan kuburan massal itu diperoleh melalui wawancara lebih dari 24 penyintas di kamp pengungsi Bangladesh dan rekaman video ponsel lengkap dengan keterangan waktu. Hasilnya terungkap pembantai terjadi di Desa Gu Dar Pyin, Kota Buthidaung di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Dilansir dari laman Press TV, Kamis (1/2), AP mengutip para pengungsi Rohingya yang mengatakan militer Myanmar melancarkan serangan ke desa pada akhir Agustus dengan bantuan massa Buddha.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal itu? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal? Sebanyak 25 tulang pemuda dan remaja laki-laki dengan kondisi terkelupas dan terbakar ditemukan di dalam sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
-
Apa yang terjadi di kuburan massal? Menurut Pak Darmadi, di makam yang berada tepat di bawah sutet tegangan tinggi itu terdapat puluhan jasad korban anggota PKI.
-
Apa yang ditemukan di situs kuburan massal di China? Hasil penelitian baru-baru ini mengungkapkan, tulang belulang tanpa kepala yang ditemukan dalam pembantaian di China, yang terjadi sekitar 4.100 tahun yang lalu, merupakan hasil dari 'pemburuan kepala' terbesar yang diketahui di Asia Neolitik.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
AP juga menyatakan hampir setiap warga desa yang diwawancara pernah melihat tiga kuburan massal di jalan masuk sebelah utara Desa Gu Dar Pyin, dekat jalan utama dan mereka menyakiskan tentara membantai warga muslim Rohingya.
"Tentara merencanakan serangan yang terjadi pada 27 Agustus dan dengan sengaja ingin menyembunyikan perbuatan mereka. Mereka membantai tidak hanya dengan senapan, pisau, peluncur roket, dan granat, tapi juga sekop buat menggali tanah dan air keras untuk merusak wajah serta tangan supaya jenazah tidak dikenali," ujar para penyintas seperti dikutip AP.
"Massa Buddha di desa kemudian melakukan semacam aksi pembersihan dengan memenggal para korban luka dan bersama tentara melemparkan anak-anak serta lansia ke dalam api," lanjut mereka.
Dalam sebuah laporan, penyintas bernama Kadir, mengatakan dia bersama 14 warga muslim Rohingya di Desa Gu Dar Pyin sedang akan bermain bola ketika serangan tembakan terjadi. Ketika rentetan tembakan usai, hanya tiga orang, termasuk dia, yang dibiarkan hidup.
Kadir mengatakan dia menemukan jasad enam temannya di dua kuburan. Jenazah mereka ditumpuk-tumpuk.
Dalam peristiwa lain Muhammad Sha, 37 tahun, menyaksikan lebih dari 200 tentara merangsek ke Gu Dar Pyin dari arah sebuah desa Buddha di sebelah selatan. Mereka kemudian melepaskan tembakan.
Dia juga menuturkan, tentara Myanmar menggeledah rumah warga-warga muslim dan warga Buddha mengambil barang-barang mereka.
Sha lalu mengatakan tentara membakar rumah mereka lalu melepaskan tembakan ke arah warga supaya mereka tidak kabur.
AP mengatakan citra satelit diperoleh dari DigitalGlobe dan sejumlah video memperlihatkan kawasan desa Rohingnya hangus jadi abu.
Laporan AP menyebut warga desa memperkirakan korban tewas mencapai 400 orang.
Pemerintah Myanmar selama ini selalu menyangkal serangan pembantaian terhadap muslim Rohingya seperti yang terjadi di Desa Gu Dar Pyin. Myanmar hanya mengakui ada satu kuburan massal berisi 10 mayat 'teroris' di Desa Inn Din, desa pesisir di Rakhine.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaKasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaPara imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca Selengkapnya