NASA ubah kotoran manusia jadi makanan buat astronot
Merdeka.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengeluarkan dana setidaknya USD 200 ribu untuk para peneliti di Universitas Clemson. Dana tersebut digunakan agar para peneliti dapat merealisasikan kotoran manusia menjadi makanan bagi astronot.
Kepala penelitian Dr Mark Blenner mengklaim mampu mengubah kotoran manusia menjadi makanan dengan memanfaatkan bioprocessing di level molecular.
NASA langsung menyambut baik penelitian tersebut. Apalagi kini fokus NASA pada teknologi luar angkasa, seperti mengubah kotoran menjadi bahan makanan.
-
Kenapa NASA menawarkan Rp 47 miliar? NASA menawarkan hadiah hingga USD 3 juta atau setara Rp 47 miliar bagi mereka yang berhasil menemukan cara cerdas untuk mengelola sampah di luar angkasa.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Bagaimana NASA membiayai misi Apollo? Pada puncaknya, NASA menghabiskan sekitar 5 persen dari seluruh anggaran federal, dan lebih dari separuhnya dikhususkan untuk program Apollo.
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Apa yang dikirim NASA dari luar angkasa? NASA mengumumkan penggunaan sistem komunikasi laser canggih di pesawat luar angkasa yang berjarak 31 juta km dari Bumi untuk mengirimkan video kucing definisi atau kualitas tinggi.
"Teknologi dan para pakar sangat penting untuk memastikan NASA dan bangsa-bangsa lain mampu menghadapi tantangan, seperti perjalanan ke Mars," tandas Steve Jurczyk selaku Administrator dari Direktorat Teknologi dan Misi Penerbangan Luar Angkasa NASA dikutip Daily Dot, Kamis (20/8).
NASA memang tengah fokus agar astronot dapat menghasilkan makanan sendiri di luar angkasa. Hal tersebut dianggap efektif karena mengurangi barang bawaan dari bumi. Baru-baru ini NASA berhasil mengembangkan teknologi pertanian di luar angkasa.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NASA meluncurkan kompetisi LunaRecycle Challenge untuk mencari solusi daur ulang sampah selama eksplorasi Bulan dan Mars.
Baca SelengkapnyaBadan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaBerbicara tentang air minum yang dibawa ke luar angkasa. Seperti apakah cara astronot meminum air ketika berada di luar angkasa?
Baca SelengkapnyaPenggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, para ilmuwan juga meneliti potensi makanan yang berasal dari asteroid.
Baca SelengkapnyaBila tak ada hewan ini, sulit manusia untuk menciptakan ekosistem di sana.
Baca SelengkapnyaRencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaMerupakan mahakarya bidang teknik sepanjang kehidupan.
Baca SelengkapnyaBerikut hewan yang kemungkinan bisa hidup bersama manusia di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaInilah latihan tersulit yang dilakukan astronot NASA sebelum ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar gaji plus bonus yang didapatkan astronot di dunia.
Baca Selengkapnya