Negara-Negara Ini Tidak Ada dalam Peta
Merdeka.com - Dengan kemajuan teknologi saat ini banyak wilayah permukaan Bumi sudah mampu dipetakan dalam bentuk peta digital. Google sebagai perusahaan raksasa teknologi sudah menampilkan peta digital banyak wilayah dalam Google Maps. Kita bahkan pernah menyaksikan sendiri bagaimana mobil Google berseliweran di jalanan kota untuk memotret sekaligus memetakan jalan untuk menjadi peta digital.
Tapi ternyata masih banyak kawasan di permukaan Bumi yang belum terpetakan, termasuk sejumlah wilayah negara. Negara-negara itu secara resmi tidak ada dalam peta, di mana saja mereka? Berikut daftarnya seperti dilansir laman Stuff:
1. Transnistria/Republik Moldavia Pridnestrovia
-
Bagaimana Google menunjukkan wilayah yang disengketakan? Google juga juga mengatakan bahwa perusahaan itu berkomitmen untuk secara obyektif menampilkan wilayah yang disengketakan pada petanya, yang dilakukan dengan melihat data dari otoritas kartografi internasional. Wilayah perbatasan yang masih disengketakan ditandai Google dengan garis putus-putus berwarna abu-abu.
-
Siapa yang membuat peta dunia? Muhammad Al Idrisi atau biasa dikenal Al Idrisi itu merupakan seorang ilmuwan muslim yang sedang ramai diperbincangkan. Sebab lokasi Yakjuj-Makjuj terlihat dalam peta bulat dunia buatannya hingga viral mencuri perhatian.
-
Bagaimana cara para arkeolog mencocokkan peta dengan wilayah sebenarnya? Para peneliti memindai lempengan tersebut dan membandingkannya dengan peta saat ini, dan menemukan kecocokan sekitar 80 persen.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan lapisan tersembunyi Bumi? Dengan menggunakan teknologi pencitraan seismik canggih, Wang dan timnya melakukan perjalanan virtual yang menakjubkan jauh ke dalam Bumi, mencapai kedalaman antara 255 hingga 410 mil di bawah permukaan.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana BMKG memetakan area gelombang tinggi? BMKG juga telah memetakan sejumlah area yang dianggap rawan gelombang tinggi di kawasan tersebut. Area yang berpotensi rawan gelombang tinggi Menurut Tatang, daerah tersebut berada di sisi barat, mulai dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, Cikeusik, Sumur, dan Ujung Kulon.
Wilayah kecil di perbatasan Ukraina ini memiliki populasi 500.000 penduduk dan termasuk dalam wilayah kedaulatan Moldova. Setelah Uni Soviet runtuh pada 1990 dan terjadi perang saudara, negara ini mendeklarasikan kemerdekaan.
Negara ini punya mata uang sendiri (rubel Pridnestrovia), bendera, konstitusi dan lagu kebangsaan. Transnistria punya ibu kota Tiraspol yang terletak di tepi Sungai Dniester dan dijuluki "museum hidup Soviet".
Meski bukan menjadi lokasi favorit wisatawan, pengunjung bisa mencoba minuman di The Kvint di ibu kota atau pergi ke Kota Bender (disebut juga Bendery) untuk melihat Benteng Tighina, benteng zaman Ottoman.
Hanya tiga negara bukan anggota PBB yang mengakui Transistria: Abkhazia, Artsakh (Nagorno-Karabakh) dan Ossetia Selatan.
2. Republik Abkhazia
Pengaruh Rusia cukup besar di kawasan sebelah timur pesisir Laut Hitam ini. Meski secara resmi adalah bagian dari Georgia, Abkhazia sudah menjadi negara sendiri yang didukung Rusia sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada 1992.
Ketegangan di kawasan ini memicu konflik dan pembersihan etnis selama bertahun-tahun dan pada 2008 Georgia mengumumkan Abkhazia adalah wilayah yang diduduki Rusia. Negara itu mengakui pemerintahan di pengasingan sebagai pengelola negara.
Saat ini Abkhazia dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama khususnya bagi orang Rusia.
Lebih dari 250.000 warga menyebut daerah itu sebagai tanah air dan ibu kotanya adalah Sukhumi yang terkenal di kawasan itu dengan pantai-pantai indahnya dan jasa spa air mineral. Tak jauh dari situ ada Novi Afon, atau disebut juga Athos Baru. Gereja Katedral Kristen Ortodoks itu cukup populer karena punya gua yang di dalamnya banyak stalaktit dan stalagmit.
Abkhazia kini diakui oleh lima negara anggota PBB (Rusia, Suriah, Nikaragua, Venezuela, dan Nauru) serta tiga negara non-PBB (Ossetia Selatan, Artsakh (Nagorno-Karabakh) dan Transnistria).
3. Ossetia Selatan/Republik Ossetia Selatan--Negara Alania
Mirip seperti Abkhazia, Ossetia Selatan juga disebut dengan nama Republik Ossetia Selatan-Negara Alania. Wilayah ini masih berada di kawasan Georgia yang masih didukung penuh Rusia.
Wilayah dengan jumlah penduduk 53.000 orang ini berada di kawasan Kaukasus yaitu persimpangan Asia dan Eropa. Daerah pegunungan ini tidak mudah dikunjungi. Bahkan Georgia menyatakan pariwisata ilegal di Ossetia Selatan dan melarang turis melintasi perbatasan tanpa izin. Tapi pengunjung bisa melintasi dari sisi Rusia.
Tskhinvali menjadi ibu kota negara ini dan mengalami kerusakan parah ketika pertempuran sengit antara Georgia dan pasukan Rusia.
Seperti Abkhazia, Ossetia Selata hanya diakui oleh Rusia, Suriah, Nikaragua, Venezuela, dan Nauru.
4. Republik Artsakh (Nagorno-Karabakh)
Artsakh secara resmi diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, namun negara dengan 120.000 penduduk ini menganggap diri mereka orang Armenia. Azerbaijan dan Armenia saling bermusuhan. Pertempuran antara kedua negara berlangsung putus-nyambung selama bertahun-tahun.
Penduduk negara ini bicara bahasa Armenia dan memakai mata uang yang sama, dram. Ibu kotanya adalah Stepanakert. Populasinya mencapai 75.000 orang.
Wilayah negara ini berupa pegunungan tapi mereka masih kesulitan menggaet wisatawan. Artsah juga keunikan, yaitu benderanya. Warna latarnya sama persis dengan bendera Armenia, tapi punya garis zig-zag putih yang menggambarkan pegunungan dan garis panah mengarah ke kiri sebagai simbol harapan mereka akan menjadi bagian dari Armenia.
Hanya negara non-PBB yang mengakui Artsah, yaitu Abkhazia, Ossetia Selatan dan Transnistria.
5. Republik Somaliland
Kesemua negara sebelumnya punya satu kesamaan, mereka diakui oleh negara lain. Kali ini ada negara yang tidak diakui negara anggota PBB dan bukan anggota PBB. Negara itu adalah Republik Somaliland.
Negara berdaulat yang terletak di tanduk Afrika ini menyatakan kemerdekaannya pada 1991. Namun Somalia mengatakan Somaliland adalah wilayah kedaulatannya.
Lebih dari 5,7 juta jiwa menganggap negara itu tanah air mereka.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peta ini dibuat oleh tim ahli geologi dari berbagai negara.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil mengungkap seperti apa bentuk benua yang pernah ada di dekat Australia dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBenarkah nama Palestina dihapus dari Google Maps? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa bepergian menggunakan kapal dari India ke Alaska dengan melewati rute yang seratus persen lurus.
Baca SelengkapnyaMengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik
Baca SelengkapnyaAplikasi Whoosh mendadak ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.
Baca SelengkapnyaDitanya soal negara Eropa, jawaban mereka begitu memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaGeger peta digital Israel dihapus dari Baidu dan Alibaba.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan.
Baca Selengkapnya