Ngerinya Gerbang Kematian di Turki, Siapapun yang Lewat Tak Selamat
Merdeka.com - Ada sebuah tempat di Turki yang bisa membuat hewan mati seketika saat lewat di atasnya. Tempat apakah itu?
Simak penjelasan yang dilansir dari IFL Science.
Tempat ini dikenal sebagai "Gerbang Pluto". Berlokasi di Kota Pamukkale, Turki, gerbang ini menjadi bagian dari kuil Ploutonion.
-
Mengapa kuil ini penting bagi ilmuwan? 'Periode Awal ini penting karena pada saat itulah kita pertama kali mulai melihat bukti adanya institusi agama di Peru,' kata Muro Ynoñan, seraya menambahkan bahwa penemuan ini 'memberi tahu kita tentang asal mula awal agama' di wilayah tersebut.
-
Apa temuan arkeolog di kuil? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Apa fungsi gapura di masa lalu? Mengutip Instagram @tuban_bercerita, pada gapura tersebut terdapat tulisan Hanzi dan Latin. Tulisan Hanzi menunjukkan kegunaan gapura pada masa lalu. Ahli aksara asal Semarang, Pippo Agosto menuturkan, tulisan pada gerbang berbunyi ‘héng yuÇŽn lÃn shì wèi yÃng’ yang artinya kompleks permakaman marga Lin/Liem.
-
Apa yang ditemukan di dalam kuil? Dinding-dinding tersebut berukuran sekitar 10 m x 5 m yang membentuk dua ruangan besar. Kedua altar tersebut memiliki beberapa ceruk persegi panjang yang para ahli yakini berfungsi untuk menyimpan batu-batu suci pada saat itu. Setiap ruangan juga berisi lempengan marmer dengan tulisan Latin 'Dusari sacrum,' yang berarti 'disucikan untuk Dushara,' dewa utama dalam agama Nabatea kuno.
-
Dimana kuil kuno ditemukan? Kuil ini ditemukan di bawah gurun pasir di distrik Zana, Peru barat laut. Bangunan kuno ini bagian dari Los Paredones de la Otra Banda, Kompleks Arkeologis Las Animas.
-
Siapa yang memimpin penelitian kuil? 'Kami masih menunggu penanggalan radio-karbon untuk memastikan tanggalnya, namun bukti menunjukkan bahwa konstruksi keagamaan ini mungkin merupakan bagian dari tradisi keagamaan kuil yang dibangun di pantai utara Peru selama periode tersebut,' jelas arkeolog dari Pontifical Catholic University yang memimpin penelitian, Luis Muro kepada Reuters.
Kuil Ploutonion merupakan sebuah kuil religius yang didedikasikan untuk dewa Pluto.
Selain itu, kuil ini juga dimanfaatkan orang-orang kuno untuk berkomunikasi dengan dewa dunia bawah, dewa chthonic.
Kuil Pluto dikelilingi oleh gapura. Orang-orang zaman itu dilarang masuk ke dalam kuil. Namun, mereka dapat menunggu di kursi yang ditinggikan dan mengamati para pendeta bekerja.
Ada satu ritual persembahan yang dilakukan oleh pendeta di kuil ini. Saat matahari terbit, biasa mereka akan menggiring hewan seperti banteng untuk masuk ke dalam kuil.
Mati lemas seketika
Hewan-hewan ini akan melewati gerbang Pluto sendirian sebelum memasuki kuil. Sedangkan pendeta menunggu di luar, hewan itu akan mati di dalam.
Pengunjung bisa ikut serta dalam ritual ini. Mereka cukup menyediakan hewan kecil dan burung yang akan dilepaskan di dalam kuil. Hewan itu akan mati lemas seketika.
Catatan tentang hal ini dicatat oleh seorang ahli geografi, filsuf, dan pengelana Yunani terkenal, Strabo.
"Ruang angkasa ini penuh dengan uap yang begitu berkabut dan padat sehingga orang hampir tidak dapat melihat tanahnya. Hewan apa pun yang lewat di dalamnya akan menemui kematian seketika. Saya melempar burung pipit dan mereka segera mengembuskan nafas terakhir dan jatuh," tulis Strabo.
Gas karbondioksida
Mengapa hewan tersebut mati seketika? Rupanya, di dalam kuil terdapat uap beracun yang mengandung gas karbon dioksida vulkanik yang membentuk danau asap beracun yang tak terlihat. Kadarnya sangat kuat dengan presentase 4 hingga 53 persen sehingga bisa membunuh manusia dalam satu menit.
Semakin dekat dengan dasar uap tersebut, maka kadar gas beracunnya semakin kuat. Itulah jawaban mengapa hewan mati, sedangkan pendeta dan penonton yang menyaksikan dari kursi tinggi selamat.
Gerbang ini kemudian ditemukan oleh arkeolog Italia pada 2013 saat mengikuti rute mata air panas.
Hingga kini, asap yang keluar dari tempat ini masih sangat kuat sehingga burung kadang-kadang akan jatuh hingga mati saat terbang terlalu dekat.
Namun, berbeda dengan uapnya, para dokter percaya mata air panas yang keluar dari dalam gerbang ini memiliki khasiat penyembuhan yang dapat menyembuhkan orang sakit dan meringankan keluhan kronis.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret penampakan isi di dalam Piramida Agung, Mesir.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan "Gerbang Neraka" di Arab Saudi, Ada Jejak Manusia dan Sudah Ada Sejak 9.000 Tahun Lalu
Baca SelengkapnyaMisteri Kutukan Firaun, Benarkah Orang yang Membuka Makamnya akan Mati Sebelum Waktunya?
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan bukti adanya "portal menuju ke dunia neraka" di dalam Gua Te'omim di Bukit Yerusalem.
Baca SelengkapnyaMumi-mumi ini tengah dipamerkan oleh pemerintah Turki di museum di kota Aksaray.
Baca SelengkapnyaGerbang sekolah ini tampak berusia jauh lebih tua dibanding bangunan sekolah
Baca SelengkapnyaMakam itu ditemukan saat penggalian dan pembersihan di kota kuno Tharsa
Baca SelengkapnyaPenjara tersebut dibangun sekitar 1.600 tahun lalu, saat Kekaisaran Romawi menguasai daerah tersebut dan banyak orang di sana telah memeluk agama Kristen.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Kediri, terdapat sebuah goa yang memiliki lorong panjang, goa tersebut dahulu pernah dipakai oleh prajurit Kerajaan Kediri untuk lari dari musuh.
Baca SelengkapnyaLorong di tepi jalan raya perbatasan Mojokerto ini disebut mirip terowongan Hamas Palestina.
Baca SelengkapnyaCappadocia merupakan destinasi wisata terkenal d Turki.
Baca Selengkapnya