PBB tunjuk perwakilan baru buat urus Rohingya, Myanmar berkeras menolak
Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya menunjuk orang baru sebagai koordinator perwakilan misi mereka di Myanmar (UNCT). Kepala UNCT di Myanmar sebelumnya, Renata Lok-Dessallien ditarik ke markas PBB di New York, Amerika Serikat, diduga lantaran dianggap gagal mencegah krisis kemanusiaan terhadap etnis minoritas muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
PBB menunjuk Knut Ostby dari Norwegia buat menggantikan Lok-Dessallien. Dia diminta mengurus krisis kemanusiaan membelit etnis Rohingya. Namun, posisi dijalankan Ostby cuma sementara sebab Myanmar tetap menolak kepala UNCT diganti, seperti dilansir dari laman Reuters, Selasa (31/10).
Ostby sebelumnya juga ditunjuk oleh PBB terjun ke daerah konflik seperti Afghanistan dan Timor Leste. Kabarnya, dia dipilih karena Penasihat Negara Myanmar yang juga pemenang Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, merasa frustasi dengan badan HAM PBB.
-
Siapa yang akan mewakili Myanmar di KTT? 'Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya,' kata Sidharta.
-
Dimana kamp romusa di Myanmar? Video tersebut memperlihatkan suasana kamp romusa di Thanbyuzayat, Myanmar.
-
Mengapa Oey Kiat Tjin terpilih? Terdapat sejumlah aturan, seperti sosoknya yang harus berpengaruh terhadap komunitas dan sistem sosial, lalu memiliki strategi yang kuat sampai harus yang paling kaya.
-
Siapa yang mengantar Rohingya ke kantor Gubernur? 'Warga berbondong-bondong membawa kemari. Ini pengungsi yang [berlabuh] di Krueng Raya tadi pagi,' kata Yusuf.
-
Siapa yang mundur dari jabatannya di OIKN? Beberapa waktu yang lalu Bapak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Pak Doni Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala Otorita IKN. Kemudian beberapa waktu berikutnya Presiden juga menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai kepala otoritas IKN
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Lok-Dessallien sudah bertugas di Myanmar sejak tiga tahun lalu. PBB beralasan sebenarnya mereka sudah memutuskan akan memindahkan Lok-Dessallien sejak awal 2017. Namun, menurut mereka pemerintah Myanmar menolak pengganti perempuan asal Kanada itu. Makanya dia dibiarkan tetap berada di sana. Namun, perwakilan misi PBB di Myanmar mengatakan sampai saat ini belum ada orang baru ditunjuk buat menggantikan Lok-Dessallien.
Konon selama Lok-Dessallien memimpin misi PBB di Myanmar, dia lebih mengutamakan proyek pembangunan ketimbang misi kemanusiaan dan pembelaan hak asasi manusia, terutama terhadap etnis Rohingya.
Dalam sebuah laporan independen diterima PBB dan dilansir oleh BBC, Lok-Dessallien berusaha menutupi tanda-tanda akan adanya ancaman kekerasan terhadap etnis Rohingya. Dia juga mempersulit relawan hak asasi manusia hendak menuju Negara Bagian Rakhine, merupakan pusat persekusi terhadap etnis Rohingya yang melebar ke wilayah lain.
Menurut penuturan sejumlah sumber ditemui BBC, empat tahun sebelum meletup persekusi terhadap orang Rohingya, Lok-Dessallien, selalu melarang relawan HAM mengunjungi daerah Rohingya dengan bermacam alasan. Dia juga selalu menolak membahas masalah dan mencegah upaya advokasi publik buat etnis Rohingya. Bahkan dia tega mendepak anak buahnya menulis laporan ada gejala militer dan warga sipil Myanmar bakal melakukan pembantaian etnis.
Alhasil, mestinya karena laporan itu PBB bisa bertindak cepat mencegah persekusi besar-besaran terhadap etnis Rohingya. Namun, karena Lok-Dessallien dianggap menutupi laporan itu, makanya krisis tidak terhindarkan.
Meski demikian, di dalam laporan independen itu juga ditulis kalau ketidakmampuan mencegah kekerasan terhadap etnis Rohingya bukan seluruhnya salah Lok-Dessallien. Sebab, laporan itu menyatakan Lok-Dessallien berada dalam posisi sulit karena petinggi-petinggi PBB tidak berniat mendekati atau menekan pemerintah Myanmar mengakhiri persekusi terhadap etnis Rohingya.
Kendati begitu, PBB menyangkal Lok-Dessallien sengaja menutupi laporan soal potensi kekerasan terhadap etnis Rohingya. Mereka memuji Lok-Dessallien sebagai advokat HAM yang tak pernah lelah.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaJK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.
Baca SelengkapnyaMasduki menerangkan, pergantian kepengurusan di PBB merupakan wewenang dari Pj Ketum PBB Fahri Bachmid sesuai AD ART partai.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaUNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaPemecatan Sekjen PBB Afriansyah Noor dan berujung polemik.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca Selengkapnya