Peneliti Temukan Fosil Ikan Berusia 360 Juta Tahun, Pernah Jadi Pemangsa Nenek Moyang Manusia
Ikan purba ini memiliki panjang sampai 2 meter dan mirip buaya modern.
Peneliti Afrika Selatan baru-baru ini menemukan fosil berumur 360 juta tahun milik spesies ikan yang sebelumnya tidak diketahui. Para peneliti mengungkapkan dalam temuannya di jurnal PLOS One, ikan purba ini merupakan predator rakus yang kemungkinan besar memangsa nenek moyang manusia.
Pada 1995, para peneliti menemukan tanda-tanda pertama keberadaan ikan purba. Mereka menemukan fosil sisik di Waterloo Farm di Afrika Selatan, dekat kota bernama Makhanda (sebelumnya dikenal sebagai Grahamstown).
-
Dimana fosil ikan purba ditemukan? Fosil ini ditemukan pada 2023 di Formasi Ozan di timur laut Texas, di endapan lumpur yang berasal dari Zaman Campania (83,6 juta hingga 72,1 juta tahun lalu) dan tebalnya hanya 20 sentimeter.
-
Kapan ikan purba ini hidup? Sebuah spesies baru dari kelompok tetrapodomorf ditemukan hidup sekitar 380 juta tahun yang lalu, dengan panjang mencapai 45-50 cm.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Dimana ikan purba ini ditemukan? 'Kami menemukan varian baru ikan bertipe sirip lobus ini di salah satu lokasi fosil paling terpencil di Australia, yaitu Anggota Batu Pasir Harajica di Wilayah Utara, yang terletak hampir 200 km sebelah barat Alice Springs, berasal dari periode Devonian Tengah-Akhir sekitar 380 juta tahun yang lalu.'
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Dimana fosil nenek moyang manusia ditemukan? Dua fosil Laos--berupa tulang kaki dan bagian dari tulang tengkorak kepada--ditemukan di Gua Tam Pa Ling. Situs arkeologi itu ditemukan pada 2009 ketika bagian lain dari tengkorak kepala itu ditemukan.
Namun kini para peneliti telah merekonstruksi kerangka spesies tristichopterid raksasa yang sebelumnya tidak diketahui tersebut. Ini adalah sejenis ikan bertulang purba, seperti dikutip dari Greek Reporter, Rabu (11/12).
Ahli paleontologi dan peneliti di Museum Albany dan Universitas Rhodes di Afrika Selatan, Robert Gess, menjelaskan kepada Live Science, diperlukan proses yang panjang untuk menentukan asal usul sisik yang ditemukan pada tahun 1995 tersebut.
Ikan ini panjangnya mencapai 2,7 meter dan diidentifikasi sebagai ikan bertulang terbesar dari periode Devonian Akhir. Makhluk predator ini diberi nama Hyneria udlezinye oleh para peneliti setelah ditemukan di wilayah Afrika Selatan tempat IsiXhosa digunakan.
IsiXhosa adalah bahasa Pribumi yang banyak digunakan di wilayah tersebut, yangb berarti “orang yang memangsa makhluk lain”. Nama ini mencerminkan reputasinya yang menakutkan sebagai pemburu dan pemangsa.
Buaya Modern
Penulis studi lainnya, Per Ahlberg mengatakan ikan ini mirip buaya modern, tapi memiliki muka yang lebih pendek.
“Mulutnya berisi deretan gigi kecil, tapi juga sepasang taring besar yang mungkin bisa mencapai panjang 5 sentimeter (2 inci) pada individu terbesar,” ujarnya.
Per Ahlberg mengatakan, ikan raksasa ini kemungkinan besar memangsa tetrapoda, makhluk berkaki empat yang mungkin merupakan bagian dari kelompok nenek moyang manusia.
"Tristichopterids berevolusi menjadi monster yang, kemungkinan besar, memakan (nenek moyang kita)," pungkasnya.