Penelitian Ungkap Kemampuan Adaptasi Nenek Moyang Manusia, Mampu Bertahan Hidup di Gurun 1,2 Juta Tahun Lalu
Para peneliti mengumpulkan data arkeologi dari salah satu situs penting hominin awal di Tanzania.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Communications Earth & Environment mengungkapkan kemampuan adaptasi Homo erectus di lingkungan yang keras. Menurut makalah tersebut, manusia purba ini bisa beradapatsi dan bertahan hidup di lingkungan tandus seperti gurun sekitar 1,2 juta tahun lalu.
Penelitian tersebut menyatakan, kemampuan adaptasi ini termasuk kembali berulang kali selama ribuan tahun ke sungai dan kolam tertentu untuk mendapatkan air bersih, dan membuat perkakas khusus, seperti dikutip dari laman Phys, Jumat (17/1).
Para ilmuwan dalam temuannya mengungkapkan, kemampuan untuk beradaptasi ini membantu memperluas wilayah ekspansi Homo erectus.
Julio Mercader, Paul Durkin, dan rekan-rekannya mengumpulkan data arkeologi, geologi, dan paleoklimatik di Engaji Nanyori di Ngarai Oldupai, Tanzania, yang merupakan situs arkeologi penting hominin awal.
Para peneliti melaporkan, antara sekitar 1,2 juta dan 1 juta tahun lalu, kondisi semi-gurun tetap ada di kawasan tersebut dengan ciri khas kehidupan tumbuhan.
Data arkeologi menunjukkan kelompok Homo erectus di wilayah tersebut mampu beradaptasi dengan berulang kali kembali tinggal di lokasi yang sama dengan ketersediaan air tawar seperti kolam, dan membuat perkakas batu khusus seperti pengikis dan perkakas berlekuk (dikenal sebagai dentikulat), yang menurut penulis mungkin digunakan untuk mempermudah pemotongan daging.
Menurut para penulis, secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan Homo erectus memiliki kemampuan beradaptasi yang jauh lebih besar untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Mereka menyimpulkan, hasil penelitian ini bertentangan dengan hipotesis sebelumnya yang menyatakan hanya Homo sapiens yang dapat beradaptasi dengan ekosistem ekstrem, dan Homo erectus mungkin merupakan spesies generalis yang mampu bertahan hidup di berbagai lanskap di Afrika dan Eurasia.