Perusahaan pemilik kapal Korsel Oryong 501 ternyata bermasalah
Merdeka.com - Kapal pukat Oryong 501 milik Korea Selatan tenggelam di Rusia ternyata dioperasikan oleh perusahaan yang kurang bertanggung jawab. Mereka pernah dihukum dan didenda di Selandia Baru.
Sajo Industries memasuki zona ekonomi eksklusif di Selandia baru dengan mengangkut banyak tuna dan menyebabkan tenggelam hingga menewaskan enam orang.
Sajo dihukum atas tenggelamnya kapal Oyang 75 dan 77 atas tudingan penyalahgunaan lingkungan laut, mengabaikan keselamatan nelayan, dan hukum bagi pekerja.
-
Bagaimana bos China memaksa karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Apakah semua orang memahami tanggung jawab mereka dengan jelas? Mohon luangkan waktu sejenak untuk merenung. Tidak ada dari Anda yang baru dalam proyek ini, jadi apakah semua orang sepenuhnya menyadari peran mereka?,' ungkapnya seperti yang dilansir oleh SCMP pada Minggu (3/11/2024).
-
Kenapa pekerja Korea Selatan di Indonesia hina warga Indonesia? Dalam pesan yang dibagikan, terlihat beberapa pekerja Korea Selatan melontarkan kata-kata kasar bernada hinaan dan merendahkan orang Indonesia.'Kulitnya hitam, paling jelek di Asia Tenggara dan punya obsesi,' tulis salah satu anggota Indosarang menggunakan bahasa Korea.
-
Bagaimana kerja keras bisa terbayar? Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya.
-
Kenapa bos di China mendorong karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Pandangan pribadi saya adalah jika Anda mengerjakan proyek ini, maka pekerjaan proyek adalah yang utama. Jika seseorang meninggal di rumah, biarkan mereka membusuk sebentar. Pertama, selesaikan proyek, baru tangani masalah pribadi. Mungkin itu hanya pandangan pribadi saya, tetapi saya ingin tahu apakah semua orang setuju!' tambahnya.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Media Korea Selatan seperti dikutip dari situs stuff.co.nz, Kamis (4/12), tengah menyoroti kasus Sajo di Selandia Baru. Selain itu mereka kerap melanggar hak ketenagakerjaan. Para keluarga korban Oryong 501 percaya bencana itu disebabkan oleh ketamakan perusahaan tetap memaksa nelayan mencari ikan dalam cuaca buruk.
"Kami yakin kapal didorong mencari ikan di tengah gelombang tinggi enam meter ini," ujar salah satu keluarga korban Kim Cheon Sik.
Sementara direktur Sajo Lim Chae Ok mengatakan pihaknya di Ibu Kota Seoul tidak mengetahui kondisi cuaca yang buruk. Namun hal ini dibantah oleh salah satu kerabat korban yang bilang sebelum tenggelam dia masih sempat berbincang dengan pelaut hilang.
"Saudara saya mengatakan mereka diperintahkan melakukan penangkapan ikan tambahan padahal jumlah ditetapkan telah sesuai," ujar kerabat korban itu. Dia juga menyentil permasalahan nelayan Oryong 501 dibayar dengan upah yang rendah.
Chae Ok menanggapi hal ini dan mengatakan tidak benar jika kapal kelebihan muatan. Dia berkilah air masuk ke wadah ikan dan ini yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan. Namun beberapa media mencibir lantaran alasan itu mirip sekali dengan yang diucapkan saat kapal Oyang 70 tenggelam di Selandia Baru. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga pihak perusahaan antara lain tidak membayar upah lembur karyawan.
Baca SelengkapnyaTemuan Rasamala Hijau dan Trend Asia mengungkap mirisnya hidup buruh di Proyek Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaTerjadinya diskriminasi rasial antara awak kabin Belanda dan Pribumi pecah di Pelabuhan Aceh pada tahun 1933 silam.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Tembakau Deli di Sumatera Utara mendatangkan keuntungan bagi pengusaha Belanda di era kolonial. Tapi bagi buruh, Deli mengisahkan kesengsaraan.
Baca SelengkapnyaCS membuat dua laporan terkait dugaan eksploitasi yang dialaminya selama menjadi pegawai di PT Brandonville Studios Makmur.
Baca SelengkapnyaKSPI telah membentuk Posko Orange untuk mengadvokasi ribuan karyawan Sritex.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaSurat pemecatan keluar pada 11 Juli 2023 lalu, dan berlaku pada 31 Juli 2023. Namun, para pegawai yang terkena sudah dicabut sejumlah asetnya dari perusahaan.
Baca SelengkapnyaBegini kisah para karyawan yang punya bos pelit. Terima bonus jutaan rupiah tapi dibayar pakai permen.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaManajemen Garuda Indonesia dinilai melakukan upaya pemberangusan serikat pekerja maskapai pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaBikin penasaran warganet, berapa gaji pelaut bekerja di atas kapal? Ditaksir setara harga satu motor.
Baca Selengkapnya