Pilpres AS Digelar 5 November 2024, Begini Penjelasan Sistem Pemilu di Amerika
Pemilihan presiden AS akan berlangsung kurang dari sebulan lagi. Kapan tepatnya pemungutan suara dilaksanakan dan kapan hasilnya akan diumumkan?
Jutaan warga Amerika Serikat (AS) akan memilih presiden dan wakil presiden baru pada Selasa, 5 November 2024. Dalam momen Pilpres AS ini, masyarakat akan berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara untuk menentukan apakah Donald Trump dari Partai Republik akan kembali menjabat sebagai presiden untuk yang kedua kalinya, atau memberikan kesempatan kepada wakil presiden saat ini, Kamala Harris dari Partai Demokrat, untuk menjadi presiden perempuan pertama di negara tersebut. Meskipun pemungutan suara berlangsung di siang hari, ketegangan juga terasa pada malam hari saat hasil pemilihan mulai dihitung. Apa sebenarnya yang terjadi pada hari Pemilu AS ini?
Berdasarkan laporan dari Sky News pada Rabu (22/10/2024), pada siang hari pemilu, para pemilih akan datang ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara mereka. Namun, menurut NBC News, diperkirakan sekitar setengah dari pemilih yang terdaftar sudah memberikan suara sebelum tanggal 5 November.
-
Bagaimana cara Pilkada 2024 dijalankan? Pilkada 2024 akan dilakukan serentak dan diikuti oleh 37 provinsi di Indonesia.
-
Kapan pemilu 2024 dilakukan? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kapan Pemilu 2024 dilaksanakan? Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024.
-
Kapan Pemilu 2024 dilakukan? Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Februari 2024.
-
Kapan Pemilu 2024 akan di gelar? Selanjutnya, Indonesia kembali akan menggelar pesta demokrasi secara besar besaran pada 14 Februari 2024.
-
Kapan Pemilu 2024 akan dilaksanakan? Sesuai aturan yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pmeilihan Umum (KPU), pemilu 2014 akan dilaksanakan pada 14 Februari.
Sebagian besar pemilih tersebut memilih untuk memberikan suara lebih awal, terutama melalui pos, meskipun ada juga opsi untuk memberikan suara secara langsung di beberapa negara bagian. Bagi mereka yang belum memberikan suara saat hari pemilihan tiba, tempat pemungutan suara akan dibuka sejak pagi di setiap negara bagian dan ditutup pada sore hari. Selain memberikan suara kepada pasangan calon presiden, para pemilih juga akan memilih elektor, yang merupakan bagian dari Electoral College.
Suara dari Electoral College akan menjadi penentu pemenang pilpres AS. Terdapat total 538 elektor di seluruh AS, dan setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang berbeda-beda tergantung pada populasinya. Misalnya, negara bagian dengan populasi besar seperti California memiliki 54 suara di Electoral College, sedangkan North Dakota, yang memiliki sekitar 780.000 penduduk, hanya memiliki tiga suara. Kandidat yang pertama kali meraih 270 suara Electoral College akan memenangkan kursi kepresidenan. Pada pemilu sebelumnya, Joe Biden berhasil menang dengan 306 suara dibandingkan 232 suara milik Trump. Di malam hari pemilihan, meskipun hasil pilpres belum pasti, akan ada proyeksi hasil dari media besar di AS berdasarkan exit poll (poll untuk menghitung pemilih yang keluar dari TPS) dan suara nyata yang disampaikan oleh pejabat setempat kepada para reporter.
Sebagian besar negara bagian di AS memiliki pola pemungutan suara yang cukup dapat diprediksi. Oleh karena itu, hasil dari negara bagian tersebut biasanya diumumkan lebih awal. Meskipun suara masih dihitung, seringkali sudah terlihat bahwa salah satu pihak memiliki suara mayoritas sejak awal. Hal ini menjadi salah satu aspek menarik dari proses pemilihan yang selalu dinantikan oleh masyarakat.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh hasil pemilihan presiden AS?
Meskipun biasanya hasil pemilihan presiden diumumkan pada malam hari pemungutan suara, kali ini mungkin akan ada penundaan dalam pengumuman hasil akhir selama beberapa hari.
Proses penghitungan suara dalam pemilihan presiden AS memerlukan waktu yang cukup lama karena ukuran negara yang sangat besar, populasi yang padat, serta perbedaan waktu yang ada di berbagai wilayah.
Umumnya, hasil pemilihan dapat diketahui setelah tempat pemungutan suara (TPS) ditutup di Pesisir Barat AS, sekitar pukul 11 malam Eastern Standard Time (GMT-05:00). Namun, pada pemilihan presiden 2020, Joe Biden baru dinyatakan sebagai pemenang setelah menunggu selama empat hari.
Banyak pihak berpendapat bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pemilih yang menggunakan suara melalui pos akibat pandemi COVID-19. Beberapa negara bagian bahkan tidak memperbolehkan petugas pemilu untuk memulai pengolahan surat suara yang dikirim melalui pos hingga hari pemilihan itu sendiri.
Menurut Pew Research Center, sekitar 46% pemilih memberikan suara tanpa hadir secara langsung atau melalui pos. Pada tahun ini, diperkirakan jumlah pemilih yang melakukan hal serupa akan meningkat. Penyelenggara pemilu menunjukkan optimisme bahwa proses penghitungan suara pada tahun 2024 akan berlangsung lebih lancar tanpa banyak tantangan seperti yang terjadi pada tahun 2020, menurut laporan dari NBC News. Namun, NBC juga mengingatkan bahwa beberapa negara bagian yang menjadi pusat persaingan dapat membuat masyarakat Amerika menunggu lebih lama untuk mendapatkan hasil setelah hari pemilihan.
Terdapat tujuh negara bagian yang sulit untuk diprediksi
Pada pemilihan presiden di Amerika Serikat, sebagian besar negara bagian memiliki dukungan mayoritas yang jelas untuk salah satu partai. Namun, terdapat tujuh negara bagian yang memiliki jumlah pendukung untuk kedua partai secara seimbang, sehingga negara-negara bagian ini menjadi kunci bagi kemenangan dalam pemilihan presiden. Negara-negara bagian yang dikenal sebagai "swing states" ini meliputi Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin. Hasil pemilihan di negara-negara bagian ini sulit diprediksi, meskipun kita dapat melihat riwayat pemilihannya di tahun-tahun sebelumnya.
Pada pemilihan presiden tahun 2020, enam dari tujuh swing states tersebut berhasil dimenangkan oleh Partai Demokrat, sedangkan North Carolina adalah satu-satunya yang dimenangkan oleh Donald Trump. Dalam situasi yang berbeda, pada tahun 2016, Trump berhasil memenangkan enam swing states kecuali Nevada. Dari tujuh negara bagian ini, semua kecuali satu memilih Demokrat pada tahun 2020, dengan North Carolina sebagai pengecualian yang dimenangkan oleh Trump. Mengingat bahwa selisih suara di negara-negara bagian tersebut umumnya cukup tipis, hasil pemungutan suara sering kali diumumkan belakangan. Pada tahun 2020, semua hasil penghitungan suara baru diumumkan beberapa hari setelah malam pemilihan.