Prancis siaga serangan teror usai 271 jihadis ISIS pulang kampung
Merdeka.com - Otoritas Prancis tengah bersiaga, pasalnya mereka menemukan sejumlah warganya yang jadi jihadis Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) kembali ke Negeri Menara Eiffel tersebut. Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb, dengan kepulangan mereka maka ancaman serangan teror di negara tersebut semakin tinggi.
Dia menambahkan, selain 217 jihadis dewasa ada sekitar 54 anak di bawah umur juga kembali setelah bertempur di samping para teroris ISIS.
Dilansir dari Russia Today, Minggu (6/8), dari jumlah yang disebutkan ada juga yang sudah ditahan. Sayangnya, jumlah mantan jihadis yang ditahan tersebut dirahasiakan Collomb.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Mengapa Israel menyerang pemuda Palestina? Pesawat tak berawak milik Israel itu terus menguntit warga sipil dari udara. Tampak jelas bahwa orang-orang Palestina ini tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman bagi apa pun atau siapa pun. Sebuah rudal lalu menghantam para pemuda itu, menewaskan dua di antaranya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Sang menteri juga menuturkan sisanya masih diperiksa jaksa penuntut umum. Dia mengungkapkan sekitar 700 militan asal Prancis menyeberang ke Suriah dan Irak untuk bertempur bersama ISIS. Beberapa dari mereka telah terbunuh dengan jumlah yang tidak diketahui pasti.
"Dengan bertambahnya jumlah pejuang radikal yang kembali, ancaman serangan teroris di Prancis akan bertambah tinggi," tuturnya mencatat tujuh plot teror yang gagal selama tahun ini.
Collomb menambahkan selain mereka yang kembali, ada sejumlah 18.500 oraang lainnya ditandai di bawah sistem pemantauan penegahan perilaku radikal.
Sejak Januari 2015 lalu, Negeri Menara Eiffel ini telah siaga. Mereka dilanda berbagai serngan teroris yang berhubungan dengan ISIS. Serangan paling mencolok terjadi pada November 2015 dengan korban lebih dari 130 orang. Kemudian dilanjutkan dengan serangan di Nice pada Juli 2016 yang menewaskan 84 jiwa.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Video Dua Bocah Palestina Ditembak Mati Sniper Israel di Tepi Barat
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca Selengkapnya4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMacron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis
Baca SelengkapnyaWNI yang terjebak telah dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut, Lebanon, sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebagian besar korban ditembak di kepala dan torso, dengan peluru tajam.
Baca SelengkapnyaSaat ini ada lebih dari 270 anak Palestina di bawah umur yang ditahan di penjara Israel.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaTingkah laku tentara Israel di media sosial kembali membuat geram jagat dunia maya.
Baca SelengkapnyaCawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.
Baca Selengkapnya