Saran Duterte bolehkan tentara perkosa 3 wanita saat konflik dikecam
Merdeka.com - Ucapan Presiden Filipina Rodrigo Duterte soal pemerkosaan beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Komisi Hak Asasi Manusia Filipina bahkan mengutuk ucapan Duterte di hadapan tentara di Ilingan City beberapa waktu lalu.
Duterte saat itu menyebutkan para tentaranya boleh memperkosa hingga tiga wanita di daerah darurat militer. Ucapannya ini dituturkan di tengah memanasnya kondisi selatan Filipina.
"Kami mengecam keras pernyataan Presiden Duterte yang menyebutkan tentaranya boleh memperkosa hingga tiga wanita di wilayah darurat militer," tutur Komisi HAM Filipina, seperti dilansir dari laman Asian Correspondent, Senin (29/5).
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
-
Apa pernyataan kontroversial Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika Putri menjadi viral karena mengusulkan ide adanya adu mengaji antara calon presiden (capres).
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Siapa yang mengkritik Kartika Putri? Kartika dan Habib Usman langsung mendapat kritik pedas dari netizen yang menyatakan mereka terlalu banyak mengeluarkan komentar tidak pantas saat sedang beribadah.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
Tak hanya Komnas HAM Filipina, Direktur Kantor Urusan Publik dan Komunikasi Komunis Jacqueline Ann C de Guia menyebutkan, kasus pemerkosaan tak pernah menjadi lelucon.
"Pemerkosaan tak pernah menjadi lelucon. Kita semua, termasuk pemerintah dan pasukan keamanan malah harus menjalankan peran sebagai pembela hak asasi manusia, terlepas dari keadaan apapun itu," tukasnya.
"Kami mendorong kepatuhan para pemimpin negara ini agar setia pada pedoman baru ditetapkan Kementerian Pertahanan Nasional dan Kepolisian Nasional Filipina mengenai supremasi hukum dan keutamaan hak asasi manusia, terutama selama masa darurat militer," imbuh Jacqueline.
Dia lantas mengungkapkan rasa simpati dan belasungkawa pada korban bentrokan maut di Marawi. Jacqueline berharap pemerintah dan masyarakat bersatu menuju resolusi konflik.
"Semoga kita semua bersatu dalam mencegah korban lebih lanjut dari warga sipil, baik melalui kata-kata atau perbuatan, terutama saat ini ketika Kota Islam Marawi bersama umat Muslim lainnya sedang melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan," pungkasnya.
Sementara itu, Duterte menanggapi kritik ini dengan santai. Tetap pada pendiriannya, dia menyatakan ucapan dilontarkannya pada Jumat lalu sebagai guyonan belaka.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR menilai tidak pantas jika korban rudapaksa dipaksa damai.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca Selengkapnya. Panglima memerintahkan 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaKoalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.
Baca SelengkapnyaKompolnas juga meminta atasan polisi yang diduga lecehkan tahanan wanita disanksi etik.
Baca Selengkapnya