Satelit Korut Berakhir Nyungsep di Laut
satelit korea utara jatuh ke laut
Satelit Korut Berakhir 'Nyungsep' di Laut
Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya kemarin untuk memantau aktivitas militer Amerika Serikat (AS).
Persiapan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un juga telah menyetujui persiapan final peluncuran satelit tersebut.
Sebelumnya pada Selasa, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea Utara, Ri Pyong Chol mengumumkan rencana peluncuran tersebut, menyebutnya sebagai respons atas tindakan militer AS dan Korea Selatan.
Respons
Tidak disebutkan kapan peluncuran akan dilaksanakan, tetapi Korea Utara telah memberi tahu Jepang terkait rencana peluncuran antara 31 Mei dan 11 Juni. Ini mendorong Jepang menyiagakan rudal pertahanan balistiknya.
Peluncuran satelit luar angkasa Korea Utara itu tak berjalan mulus. Roket yang membawa satelit mata-mata pertama Korea Utara itu jatuh ke laut. Dilansir dari kantor berita KCNA, "Roket yang membawa satelit Chollima-1 mengalami kegagalan karena ada ketidakstabilan pada mesin dan sistem bahan bakar."
Peluncuran ini menyebabkan kekacauan di Seoul, Korea Selatan di mana warga terbangun karena suara sirene udara dan pesan darurat yang meminta mereka bersiap-siap untuk evakuasi. Namun 20 menit kemudian warga diinformasikan alarm peringatan tersebut berbunyi karena error.
Kekacauan
Militer Korea Selatan mengatakan, roket Pyongyang tersebut mungkin rusak di tengah perjalanan atau jatuh setelah menghilang dari radar, menambahkan bahwa sedang dilakukan analisis terkait hal tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan Korea Utara tampaknya menembakkan rudal balistik dan pemerintah sedang menganalisis detailnya.