Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah Jerman, Erdogan panggil negara ini sisa-sisa Nazi

Setelah Jerman, Erdogan panggil negara ini sisa-sisa Nazi Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Tindakan tegas Belanda melarang aktivitas politik yang dilakukan Turki di negaranya berbuah kecaman. Presiden Recep Tayyip Erdogan langsung menyebut negeri Kincir Angin ini sebagai negara bekas Nazi dan fasis.

Dilansir Independent, Sabtu (11/3), amarah Erdogan muncul ketika Belanda memutuskan menarik kembali izin yang membawa menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu untuk mendarat. Kedatangannya adalah untuk mensosialisasikan perubahan konstitusi yang bisa menambah kekuasaan eksekutif Erdogan.

"Di sana negara Nazi, ada fasis, di mana pesawat-pesawatnya tidak akan mendarat lagi di Turki," ucap Erdogan penuh emosi.

Pemerintah Belanda beralasan tidak diberikannya izin dilakukan untuk menjaga negerinya dari resiko gangguan ketertiban publik dan keamanan, yang bisa terjadi akibat kedatangan Cavusoglu ke Rotterdam. Namun Turki langsung menampik alasan tersebut.

"Banyak warga Belanda dengan latar belakang Turki mendapatkan kesempatan untuk memilih dalam referendum atas konstitusi Turki. Pemerintah Belanda tidak menentang pertemuan itu dalam negara kami dalam menginformasikan pemilihan itu," demikian pernyataan pemerintah Belanda.

"Akan tetapi, pertemuan itu tidak dibolehkan untuk menghasilkan ketegangan dalam masyarakat kami dan siapapun yang ingin menggelar pertemuan wajib mengikuti instruksi pemerintah, sehingga ketertiban publik dan keamanan bisa dijamin."

Jauh sebelum kedatangan Cavusoglu, Belanda telah mengupayakan agar pertemuan itu tetap berjalan dalam skala kecil untuk digelar di kantor konsulat atau kedutaan. tetapi hal itu akan berakhir dengan ancaman sanksi.

"Atas alasan itu Belanda memutuskan menarik hak untuk mendarat. Belanda meminta maaf atas kejadian tersebut dan berharap dapat berdialog langsung dengan Turki."

Sementara Cavusoglu terlanjur marah atas dihadang untuk menghadiri rangkaian acara jelang referendum oleh pemerintah Rotterdam. Dia juga menuding pemerintah Rotterdam menjadikan warga Turki sebagai sandera.

"Mereka bukan tawanan anda," ujarnya dalam wawancara dengan televisi CNN Turk.

Cavusoglu menyatakan Belanda menolak memberikan izin untuk terbang ke Rotterdam, dia mengancam akan membalasnya dengan menjatuhkan sanksi keras di bidang ekonomi dan politik.

Sebutan Nazi sudah dua kali diucapkan Erdogan. Jerman menjadi negara pertama yang disebut begitu akibat negara itu melarang aksi unjuk rasa damai yang dilakukan warga Turki.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erdogan Sebut Israel adalah Penjajah, Bukan Negara & Tuding Barat Berusaha Provokasi Perang Salib di Palestina
Erdogan Sebut Israel adalah Penjajah, Bukan Negara & Tuding Barat Berusaha Provokasi Perang Salib di Palestina

Erdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.

Baca Selengkapnya
Erdogan Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Gerakan Pembebasan Palestina, Desak Israel Hentikan Serangan Brutalnya ke Gaza
Erdogan Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Gerakan Pembebasan Palestina, Desak Israel Hentikan Serangan Brutalnya ke Gaza

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Murka Erdogan Kutuk Keras Sebut Netanyahu Vampir Haus Darah Usai Israel Serang Rafah
VIDEO: Murka Erdogan Kutuk Keras Sebut Netanyahu Vampir Haus Darah Usai Israel Serang Rafah

Erdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Baca Selengkapnya
Erdogan Sebut Jumlah Pejuang Hamas yang Dirawat di Turki
Erdogan Sebut Jumlah Pejuang Hamas yang Dirawat di Turki

Erdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Turki Resmi Gugat Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional Atas Genosida di Gaza
Turki Resmi Gugat Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional Atas Genosida di Gaza

Gugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.

Baca Selengkapnya
Erdogan Kecam Swedia Karena Izinkan Aksi Pembakaran Alquran di Depan Masjid
Erdogan Kecam Swedia Karena Izinkan Aksi Pembakaran Alquran di Depan Masjid

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.

Baca Selengkapnya
52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel
52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel

Surat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Pro-Palestina di Turki Murka Usai Israel Serang RS Jalur Gaza
FOTO: Massa Pro-Palestina di Turki Murka Usai Israel Serang RS Jalur Gaza

Mereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.

Baca Selengkapnya
29 Juli 1921 Adolf Hitler Jadi Pemimpin Partai Nazi, Ini Sepak Terjangnya
29 Juli 1921 Adolf Hitler Jadi Pemimpin Partai Nazi, Ini Sepak Terjangnya

Kepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Turki Erdogan Sikapi Perang Israel Vs Palestina
VIDEO: Presiden Turki Erdogan Sikapi Perang Israel Vs Palestina

Presiden Erdogan siap menjadi penyambung, demi perdamaian Palestina dan Israel.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut

Potret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Turki Erdogan Sikapi Perang Israel Vs Palestina
VIDEO: Presiden Turki Erdogan Sikapi Perang Israel Vs Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan mendukung penuh Palestina, usai pasukan Israel menyerang perbatasan Gaza

Baca Selengkapnya